Menkes Ingin Cakram Edukasi Gizi Seimbang Ada di Restoran

Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap cakram ini dapat dicetak dan disimpan di sejumlah restoran.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Mar 2016, 06:31 WIB
Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap cakram ini dapat dicetak dan disimpan di sejumlah restoran.

Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai cara yang dilakukan untuk mengedukasi gizi seimbang di tengah masyarakat, salah satunya dengan intervensi menggunakan cakram karya Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia.

Rencananya, cakram ini akan dibagikan ke semua petugas kesehatan di seluruh Indonesia dengan harapan memudahkan penyampaian materi gizi. Caranya memang cukup mudah karena ada beberapa kategori seperti makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, air minum, lemak dan minyak, dan kebutuhan gula dan pemanis.

Tak hanya itu, di balik lembaran yang sama terdapat anjuran porsi makan dan minum sehari bagi perempuan remaja dan dewasa hingga lansia. Tak ketinggalan, kebutuhan konsumsi air minum bagi ibu hamil juga disertakan. Semuanya tinggal disesuaikan dan diputar berdasarkan kebutuhan gizi Anda. 

Melihat hal tersebut, Menteri Kesehatan Nila Moeloek justru berharap cakram ini dapat dicetak dan disimpan di sejumlah restoran. Setidaknya agar masyarakat tahu dan menghitung sendiri kebutuhan gizi mereka.

"Bagus sekali cakram ini. Saya kira jangan hanya diberikan kepada petugas kesehatan tapi juga di restoran. Jadi bisa mengira. Restoran Padang terutama," ujarnya di sela-sela acara Workshop Puncak Peringatan Hari Gizi Nasional 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Sebagai informasi, saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, kekurangan dan kelebihan gizi. Laporan Riskesdas 2013 mengungkap, pada semua kelompok umur dan jenis kelamin di Indonesia terjadi masalah gizi kurang dan gizi lebih. Prevalensi anak balita Indonesia yang mengalami gizi kurang, pendek, dan gemuk berturut-turut adalah 19.6 persen, 37.2 persen dan 11.9 persen.

Laporan Survei Diet Total (SDT) 2015 menunjukkan, konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia juga masih sangat rendah yaitu berturut-turut 57,1 gram dan 33,5 gram per orang per hari. Selain itu, total konsumsi airan di hanya sebesar 1.317 ml per orang per hari. Padahal status gizi yang baik melalui gizi seimbang penting untuk membentuk tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja tinggi.

Status gizi yang baik ditentukan oleh konsumsi pangan yang baik secara kuantitas maupun kualitas, aktivitas fisik yang cukup, dan lingkungan yang sehat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya