Liputan6.com, Dili - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk membuka cabang di Timor Leste pada pertengahan 2016. Langkah ekspansi ini mengikuti jejak keberhasilan PT Bank Mandiri Tbk yang telah menguasai pangsa pasar sektor keuangan perbankan di Timor Leste.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, pihaknya menandatangani perjanjian kerjasama dengan Bank Sentral Timor Leste, Banco Central de Timor-Leste (BCTL) guna membuka jalan bagi industri jasa keuangan Indonesia melebarkan sayap bisnisnya di Timor Leste.
“Potensi bisnis di Timor Leste sangat besar karena Indonesia adalah mitra dagang paling besar. Jadi kita harapkan akan banyak industri keuangan kita masuk ke Timor Leste,” kata Muliaman di Plaza Timor Hotel, Dili, Timor Leste, Rabu (23/3/2016).
Lebih jauh Muliaman mengungkapkan, BRI akan mengekor Bank Mandiri masuk ke Timor Leste. Saat ini, ada 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nasional termasuk Bank Mandiri telah beroperasi di Timor Leste.
Sementara perusahaan asuransi yang sudah ikut menjajaki pasar Timor Leste adalah Sinar Mas. Selain itu, lebih dari 400 perusahaan swasta Indonesia berbisnis dan berinvestasi di sektor usaha kecil di Timor Leste.
Baca Juga
Advertisement
"Kita ingin mengawal bank-bank Indonesia yang mau ke Timor Leste, karena kerjasama ekonomi yang sudah terjalin harus diikuti kerjasama di sektor keuangan. Jadi kita dari otoritas perlu memayungi supaya sektor keuangan RI bisa sesuai keinginan otoritas setempat," jelas dia.
Bank BRI, diharapkan Muliaman, dapat mulai membuka cabang di Timor Leste pada pertengahan tahun ini atau kuartal II-2016. Perbankan pelat merah tersebut diakui mempunyai kemampuan menyalurkan pembiayaan hingga ke pelosok daerah, termasuk lintas batas.
"Mudah-mudahan pertengahan tahun ini sudah mulai buka cabang BRI. Selain bank, potensi industri keuangan non bank, seperti asuransi dan perusahaan pembiayaan masuk ke Timor Leste sangat besar karena kegiatan bisnis dan perdagangan yang semakin besar diperlukan jasa pelayanan bank," terang Muliaman.
Berdasarkan informasi, Bank BRI berencana membuka 4 cabang dan menginvestasikan anggaran untuk membangun infrastruktur pendukung, seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sayangnya, Bank BRI masih harus menunggu izin resmi dari Bank Sentral Timor Leste.
"Kita sudah ajukan mau buka 4 cabang, tapi proses izinnya masih lama. Kita harus menunggu berbulan-bulan," ucap seorang sumber.
Gubernur BCTL Abraão de Vasconselos mengaku pihaknya masih mengkaji permintaan BRI membuka cabang di Timor Leste. Namun Bank Sentral melihat BRI telah sangat cepat berekspansi di Indonesia, termasuk pengalamannya menyasar sektor mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Jika BRI punya kantor cabang di Timor Leste, maka perbankan itu bisa mendapatkan pasar baru dengan pengalamannya tersebut. Saya berharap BRI akan berkembang di Timor Leste," harap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Business and Treasury Bank Mandiri Cabang Dili Tommy E.S. Utomo mengatakan, sudah ada 2 cabang Bank Mandiri di Timor Leste. Bank BUMN ini juga membangun 15 mesin ATM yang tersebar di seluruh wilayah Timor Leste.
"Nasabah kita sudah mencapai sekitar 45 ribu dengan market share 31 persen. Itu kita nomor satu di sini. Penduduk Timor Leste kurang lebih berjumlah 1,2 juta jiwa dan di Dili ada sekitar 310 ribu penduduk," papar dia. (Fik/Nrm)