Saran Dino Patti Djalal Supaya Indonesia Berhasil di MEA

Dino Patti Djalal memiliki saran untuk pemerintah supaya Indonesia tidak tertinggal dan berhasil di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2016, 01:30 WIB
Dino Patti Djalal memiliki saran untuk pemerintah supaya Indonesia tidak tertinggal dan berhasil di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Indonesia, menurut Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal prosesnya masih mengambang dan belum terdengar luas dikalangan masyarakat.

"ASEAN sudah mengalami integrasi melalui MEA. Namun prosesnya masih agak mengambang karena kurangnya sosilisasi," kata Dino Patti Djalal saat menjadi pembicara pada acara Open House Paramadina Graduate School yang mengusung tema "Sukses Bersaing di Era MEA" di Energy Building, SCBD, Sudirman, Jakarta, Senin (21/3).

Bahkan, kata Dino Patti, Indonesia bukan hanya terlambat melainkan masih tertidur. "Kita bukan lagi terlambat tapi tertidur," katanya.

Maka untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain, Dino menyampaikan dua hal penting yang harus dilakukan pemerintah yakni sosialisasi dan turun ke lapangan untuk menyentuh UMKM.

"Paling penting sosialisasi harus ada dan kampanye. Setiap orang keluar dari airport, stasiun seharusnya ada www.aseanku.com yang ditujukan untuk orang indonesia," jelas Dino.

Kampanye yang digaungkan pun, lanjut Dino, harus mencerminkan peluang. "Misalnya: Lihatlah ASEAN, Pasar Lebih dari 600 juta untuk Ukm Indonesia. Lebih dari pernyataan sikap dan setiap provinsi dan daerah harus menerapkan," terangnya.

Saran kedua dari Dino adalah Pemerintah, Kadin dan Hipmi turun ke lapangan, melakukan penyuluhan. “Pelajari sektor-sektor mana yang unggul dan perlu dipertahankan. Selanjutnya yang lemah perlu dikuatkan," ujar Dino

Selanjutnya soal kreatifitas pemimpin....


1

Terkait peranan pemerintah, Dino mencontohkan langkah Walikota Bandung Ridwan Kamil yang giat mendorong inovasi baru, terutama UMKM. "Sekarang Pemerintah Bandung bekerja sama dengan Facebook. Facebook memberikan pelatihan mengenai cara memasarkan produk lokal Bandung," kata Dino.

Begitupun saat ke luar negeri, lanjut Dino, tanpa perlu menunggu Kemenlu, Ridwal Kawil pergi ke Filipina. Bahkan, Kamil juga ke Korea Selatan untuk membuat Little Bandung.

"Ketika pemimpinnya kreatif, Pemda bisa mencari jalan sendiri. Kalau mau Indonesia mau menang, Pemda juga harus aktif dan jeli menangkap peluang," jelas Dino.

Kreatifitas pemimpin, menurut Dino, menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena tren saat ini adalah pertumbuhan di kota-kota.

"Dunia sekarang bukan lagi ibukota, tapi kota-kota,seperti Bandung, Surabaya, Medan, Makassar. Ini gejala yang perlu dikoneksikan dengan diplomasi," tambah Dino.

Disamping tiga hal di atas, Dino pun mengharapkan kesediaan pemerintah untuk melakukan riset dan memiliki data seputar daerah atau provinsi yang paling banyak ekspor ke ASEAN, jumlah perusahaan yang baru lahir, hingga jumlah UMKM yang ada di Indonesia.

"Kalau mau MEA harusnya yang menang UMKM, bukan perusahaan hanya besar," tegas Dino.

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya