Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia turun setelah indeks acuan regional menutup perdagangan pada level tertinggi sejak Januari. Penurunan juga dipicu oleh serangan yang terjadi di Brussels yang memberikan sentimen ke pasar.
Dilansir dari Bloomberg, Rabu (23/3/2016), penurunan ini juga ditopang saham industri dan material.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,4 persen menjadi 129,37 pada 09.49 waktu Tokyo. Dua bom meledak di bandara Brussels dan ledakan satu jam kemudian memukul stasiun kereta bawah tanah dekat kantor pusat Uni Eropa. Insiden teroris termasuk satu di Paris November lalu serta pengebomanan London pada tahun mendorong aksi jual ekuitas yang terhapus pada hari-hari dan minggu-minggu berikutnya.
Baca Juga
Advertisement
"Ini adalah refleksi dari risiko geopolitik yang lebih luas di luar sana," Chris Green, seorang analis yang berbasis di Auckland di First NZ Capital Group Ltd, sebuah perusahaan pialang dan kekayaan manajemen,
"Biasanya serangan tersebut hanya akan memiliki dampak jangka pendek. Fokus investor tetap pada fundamental ekonomi makro. Kita perlu melihat lebih banyak tanda keberlanjutan dalam ekonomi AS dan beberapa stabilitas di data Tiongkok. Saya agak berhati-hati mengingat rally baru-baru kita alami. "
Indeks Topix Jepang turun 0,1 persen, berayun dari keuntungan 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 persen. Australia S&P/ASX 200 Index turun 0,6 persen. S&P / NZX 50 Index Selandia Baru naik 0,1 persen.
Sementara, pasar di Tiongkok dan Hong Kong belum memulai perdagangan.