Liputan6.com, Jakarta - Pengguna media sosial Twitter pasti sekarang makin menyadari sosok wanita nyentrik berselempang Presiden Perdamaian. Ia dikenal sebagai seorang perempuan berkostum heboh yang berdiri di tengah-tengah aksi unjuk rasa para sopir taksi, Rabu (22/3/2016) kemarin.
Rupanya, perempuan tersebut bernama Herawaty Rinto Paeran. Berdasarkan penelusuran tim Tekno Liputan6.com dari berbagai sumber, ia menyebut dirinya sebagai Presiden Perdamaian sejak tahun 2000.
Baca Juga
Advertisement
"Saya menyerukan perdamaian. Saya sering datang ke tempat-tempat konflik dan acara demonstrasi. Perdamaian di dunia harus ditegakkan. Saya terus menyerukannya di mana-mana," katanya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, sebuah paper yang ditulis Sisca Spencer Hoky menyebutkan bahwa Herawaty merupakan seorang putri dari veteran perang. Ia tumbuh dengan cerita perjuangan ayahnya semasa perang melawan penjajah.
Hal inilah yang menjadi alasannya ikut mempertahankan perdamaian di Indonesia. Wanita paruh baya itu pun memutuskan untuk menjadi seperti sang ayah yang berjuang hanya untuk negaranya.
Herawaty menyebut, gelar Presiden Perdamaian diperolehnya dari Tuhan atas usahanya menciptakan perdamaian di dunia. Sementara di tahun 2004, Herawaty diundang ke konferensi Universal Peace Frederation (UPF) yang diselenggarakan PBB.
Selanjutnya, ia mulai diundang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan UPF lainnya. Setelah dua tahun bersama UPF, ia pun pernah menghadiri pertemuan duta besar dunia untuk perdamaian dan hal itu dilakukannya hingga saat ini. Di antaranya, ia hadir dalam berbagai kegiatan aksi demonstrasi seperti di aksi demonstrasi sopir taksi kemarin dan juga pernah muncul dalam aksi demo penolakan hasil Pilpres 2014.
Gaya berpakaian nyentrik
Seperti yang ramai dibicarakan di Twitter, sang Presiden Perdamaian selain mengenakan selempang bertuliskan 'Presiden Perdamaian', juga berpakaian heboh dengan warna cokelat senada. Rupanya, ini menjadi ciri khasnya dalam berbusana. Ia selalu mengenakan pakaian unik agar terlihat mencolok.
Kemarin, ia hadir berbusana terusan cokelat dan mengenakan sunglass berwarna cokelat, jemari tangan dipenuhi cincin akik, serta tas yang juga berwarna cokelat. Selain itu, ia mengenakan sebuah topi mirip dengan topi yang digunakan sherif di serial televisi. Topi tersebut juga dilengkapi tanda bintang, yang kian menambah penampilannya seperti sherif.
Selain pakaian, sumber yang sama juga menyebutkan bahwa rumah sang Presiden Perdamaian berbeda, jika dibandingkan dengan rumah-rumah tetangganya. Ia menyebut rumahnya sebagai 'Posko Perdamaian'. Disebutkan, ia tinggal bersama suaminya di perumahan kelas menengah atas.
Herawaty rupanya tidak main-main dengan misinya sebagai duta perdamaian. Sebab dikatakan pula bahwa di rumahnya banyak terdapat poster dan foto-foto diri dengan berbagai jargon, antara lain tulisan 'Merdeka ataoe Mati!!!"
(Tin/Why)
