Liputan6.com, Jakarta - Hidup miskin semasa kecil, membuat salah satu miliarder dunia, Lee Shau Kee harus bekerja sangat keras hingga terpaksa mengacuhkan keluarganya sendiri. Dia mengaku harus memprioritaskan bisnis dibandingkan keluarga.
"Saat saya masih muda, bisnis adalah yang utama. Lalu kekayaan, setelah itu kesehatan. Barulah yang terakhir keluarga," ujar Lee seperti dilansir dari laman Forbes, Kamis (24/3/2016).
Namun setelah kaya raya, pria yang tercatat memiliki total kekayaan senilai US$ 21,5 miliar tersebut mengaku tak lagi memprioritaskan bisnis. Baginya, kesehatan jauh lebih penting agar tetap bisa berbahagia dengan keluarga.
"Tapi sekarang, kesehatan menjadi yang paling penting lalu keluarga. Setelah itu bisnis dan kesehatan," tutur pria asal Hong Kong tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Semasa kecil Lee tumbuh di tengah keluarga yang serba kekurangan. Keluarganya bahkan hanya bisa membeli daging atau ikan dua kali sebulan saja.
Saat ini, Lee merupakan pria terkaya kedua di Hong Kong. Dia memimpin kerajaan bisnis yang mencakup properti, hotel, energi dan investasi di bawah bendera Henderson Land Development.
Tak hanya populer sebagai pengusaha sukses, dia juga terkenal sebagai seorang dermawan. Lee tercatat mendonasikan lebih dari US$ 400 juta untuk mengembangkan berbagai fasilitas di Oxford University.
Begitu memperhatikan pendidikan, Lee juga memberikan dana untuk sejumlah program beasiswa di universitas ternama itu. (Siska Amelie/Ahm)