Liputan6.com, New York - ISIS mengklaim sebagai dalang dari teror bom Belgia di Bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah. Sedikitnya 34 orang tewas dan 250 lainnya luka-luka akibat insiden yang terjadi pada hari Selasa, 22 Maret 2016.
Seluruh dunia tampak memberikan solidaritas mereka terhadap peristiwa itu, dengan menyalakan warna-warni bendera Belgia, sebagai bentuk solidaritas mereka.
Dikutip, Dailymail, Rabu (23/3/2016), sebuah kesalahan dilakukan oleh pihak Amerika Serikat ketika mengungkapkan duka mereka kepada dunia di One World Trade Center.
Daripada menyalakan cahaya berwarna merah, hitam dan kuning yang melambangkan bendera Belgia, pancakar langit itu menghiasi dengan pijaran biru, putih dan merah. Warna bendera Prancis.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur New York, Andrew Cuomo mengumumkan pada hari Selasa 22 Maret bahwa bangunan One World Trade akan dihiasi dengan warna bendera Belgia pada hari itu sebagai betuk dari solidaritas mereka.
"Malam ini, One World Trade Center akan dihiasi dengan cahaya hitam, kuning dan merah sebagai bentuk solidaritas warga Amerika kepada Belgia, seperti yang mereka telah lakukan untuk kami di masa lalu," pernyataan dari Cuomo.
"Bersama komunitas dunia kita turut berkabung bagi para korban dan tetap melanjutkan komitmen kami untuk ciptakan dunia yang lebih beradab dan damai.
Namun, puncak pencakar langit terkenal itu tampaknya dihiasi dengan warna yang salah dan telah dibagikan melalui sejumlah media sosial.
Sejumlah monumen di belahan dunia lainnya tidak mengalami kesalahan seperti di One World Trade.
Menara Eiffel di Paris, Brandenburg Gate di Berlin dan pancuran Trevi di Roma merupakan sejumlah monumen dunia yang menyalakan warna-warni bendera Belgia beberapa jam setelah kejadian.
Sementara itu, Gedung Empire State tampaknya tidak menyalakan lampu mereka sama sekali. Dengan bagian puncak gedung hitam secara menyeluruh.
Hingga kini, juru bicara One World Trade Center enggan untuk memberikan komentar mereka.