Liputan6.com, Sanggau - Terik panas matahari menyengat kulit siang itu di Tayan. Wilayah di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat tersebut Selasa 22 Maret kemarin disambangi Presiden Joko Widodo beserta rombongan.
Ini adalah hari yang spesial dan teristimewa bagi warga Tayan. Sebab, orang nomor satu di negeri ini datang ke sana untuk meresmikan jembatan termegah dan kebanggaan di Bumi Khatulistiwa tersebut.
Ribuan warga saling berdesakan ingin ketemu langsung presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut. Namun, sesuai prosedur pengamanan, mereka tak diperbolehkan mendekat oleh Paspampres.
Baca Juga
Advertisement
Tepat pada pukul 14.09 WIB, Jokowi tiba di area jembatan yang akan diresmikannya. Sang Presiden menaiki helikopter Super Puma dan dikawal satu heli lainnya. Saat tiba, mantan Wali Kota Solo ini didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi.
Termasuk dalam rombongan adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Terlihat pula Gubernur Kalbar Cornelis, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, dan sejumlah pejabat daerah.
Sorak-sorai ribuan warga menyapa Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun hanya melemparkan senyuman pada warga. Jokowi saat itu mengenakan kemeja putih lengan panjang yang menjadi ciri khasnya. Pada saat memasuki area jembatan, Jokowi melihat-lihat peta lokasi jembatan yang diberi nama Pak Kasih.
Tak berapa lama setelah melihat-melihat peta Jembatan Pak Kasih, Presiden memberikan kata sambutan. "Saya senang sekali hadir di tempat ini, di Tayan. Saya sudah dua kali ke lokasi ini," ucap Jokowi, mengawali kata sambutannya.
Topang Perekonomian Lokal
"Saya tanya tadi, jembatan ini kok bisa cepat sekali, Menteri PU jawab 3 shift. Kenapa mesti ngebut karena dibutuhkan masyarakat. Bahwa kalau kita menuju ke sana Sanggau, Entikong, atau Pontianak dan seterusnya lebih mudah," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, jembatan tersebut sekaligus penopang perekonomian daerah setempat untuk lebih maju. Sebelum ada jembatan itu, masyarakat setempat harus menggunakan penyeberangan yang harga sangat memberatkan masyarakat. Dengan adanya, jembatan tersebut, maka masyarakat sangat terbantu.
"Sebelumnya, truk harus bayar penyeberangan feri. Bayarnya Rp 200 ribu, dan Rp 250 ribu. Terus ada jembatan, bayar? Wah ndak bayar, pak, kata Pak Menteri PU. Artinya masyarakat akan dapat keuntungan sekarang enggak bayar ongkos feri itu, ini adalah sebuah efisiensi," papar Jokowi.
Tepat pukul 14.48 WIB, Jokowi secara resmi membuka jembatan. "Pak Gubernur bilang, nama jembatannya Pak Kasih di Tayan. Saya kira kalau usulan masyarakat yang sudah ditampung, saya setuju," ujar Jokowi.
Adapun Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyatakan, jika Presiden Jokowi ke Kalimantan Barat sudah dua 3 kali.
"Ini Presiden sudah 3 kali ke Kalbar. Hanya bisa mengucapkan terima kasih. Semoga budi baik, Tuhan selalu memberkati," ujar Cornelis dalam sambutannya.
"Jalan jembatan ini luar biasa, menghubungkan Sabah, Brunei, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara," imbuh Gubernur Kalbar.
Sepanjang 1.650 Meter
Berdasarkan data Kementerian PU, pembangunan Jembatan Pak Kasih dimulai sejak September 2012. Jembatan ini memiliki panjang 1.650 meter. Terdiri dari dua bentang, yaitu jembatan I sepanjang 430 meter, dan bentang jembatan II sepanjang 1.220 meter.
Konstruksi jembatan dikerjakan perusahaan China Road and Bridge Corporation bekerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek ini menelan biaya Rp 1,028 triliun.
"Jembatan baru ini juga dilengkapi dengan jalan akses sepanjang 3,72 kilometer, terdiri dari jalan akses utara 0,9 kilometer, jalan pulau 0,32 kilometer, dan jalan akses selatan sepanjang 2,5 kilometer," beber Menteri PU Basuki Hadimuljono.
Basuki mengklaim, Jembatan Pak Kasih merupakan jembatan terpanjang di Pulau Kalimantan. Jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, menghemat waktu dan biaya penyeberangan. Basuki menambahkan, Jembatan Pak Kasih dapat memberi manfaat langsung untuk masyarakat, pengusaha, dan industri di wilayah ini.