Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda bernama Syahrul Gunawan (16) ditemukan tergeletak tidak bernyawa di pinggir kali depan Pasar Rumput, Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan. Penemuan mayat di bantaran kali itu sontak menjadi perhatian warga yang melintas di sekitar lokasi.
"Tadi kami mendapatkan laporan sekitar jam 13.00 WIB. Tim kemudian langsung meluncur ke lokasi," ujar Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Tri Yulianto saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Menurut Yulianto, jasad Syahrul pertama kali ditemukan rekannya yang berprofesi sebagai pemulung. Belum diketahui apa penyebab kematian pemuda putus sekolah itu.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Tidak ada luka sayatan, tusukan, atau bacok di tubuh korban," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, untuk divisum. Sementara ayah korban dan beberapa saksi tengah dibawa ke Mapolsek Setiabudi untuk dimintai keterangan.
"Kami masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian korban," jelas Yulianto.
Berdasarkan pantauan di lapangan, 2 tenda biru yang terbuat dari terpal masih terpasang garis polisi. Tenda itu merupakan lokasi penemuan jasad Syahrul. Pemuda diketahui sudah cukup lama tinggal di pinggir kali Pasar Rumput bersama kedua orangtuanya dan seorang adik. Mereka sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Tadi Pagi Masih Bercanda
Yanto (28) salah satu teman korban mengaku kaget mendengar kabar kematian Syahrul. Pagi tadi, ia sempat bercengkerama dan bercanda dengannya.
"Tadi pagi saya bangunkan terus saya becandain, 'Rul, itu hidungmu kok gedhe banget'," ucap Yanto saat ditemui di lokasi.
Yanto sama sekali tak menyangka kawannya akan pergi secepat itu. Pria asal Madiun, Jawa Timur, itu juga menyangsikan kematian Syahrul karena sakit. Apalagi ia melihat ada darah di pelipis korban.
"Saya juga nggak tahu dia meninggal kenapa. Tadi pas saya lihat di fotonya pak polisi, ada darah di mukanya," tutur dia.
Sementara Yadi (54) warga lainnya mengaku sempat ketemu korban di Pasar Rumput. Saat itu korban baru saja membantu pedagang rokok asongan mendorong gerobaknya.
"Tadi pagi saya juga lihat si Syahrul bantu-bantu di pedagang rokok depan pasar itu. Terus dia balik ke sini (tenda) sekitar jam 11.00 WIB," ucap Yadi.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung ini mengaku kenal baik dengan korban. Syahrul diketahui sebagai orang yang pendiam dan tidak memiliki musuh.
"Makanya tadi kaget juga, pas sore-sore ada banyak polisi. Ternyata Syahrul meninggal. Tadi dia ditemukan tergeletak di depan tendanya," pungkas Yadi.