Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Maayan Zilberman selalu terlihat cantik dan menarik layaknya model. Banyak orang tak menyangka ia adalah seorang pengusaha sukses, yang mengawali karier sebagai desainer pakaian dalam wanita.
Seperti ditulis CNBC, Kamis (24/03/2016), Zilberman merupakan otak dari perusahaan permen terkenal di New York City saat ini, yaitu Sweet Saba. Peluncuran awal produknya baru terjadi November lalu, tapi popularitasnya sudah mendunia.
Hal tersebut bisa terjadi karena Zilberman menghadirkan permen yang sangat artistik dan berkelas. Ia bisa membuat permen dengan bermacam bentuk, seperti lipstik, kacamata hitam, beserta dengan detail yang dilukis tangan.
Ia juga memproduksi permen kristal yang tampak seperti patung-patung kaca dengan rasa jahe dan sampanye. Saking indahnya permen ini banyak konsumen hanya ingin membeli tanpa mengonsumsinya. "Saya membuat permen dari perspektif artistik," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
"Produk ini untuk orang dewasa." Harganya mulai dari US$ 5 sampai ribuan dolar AS per buahnya. Zilberman mengawali semuanya dari nol. Saat kecil Zilberman bermigrasi dari Israel ke Kanada. Ketika itu ia sering bereksperimen di dapur bersama kakeknya. Saba dalam bahasa Ibrani artinya kakek.
"Membuat kue menyenangkan untuk saya ketika kanak-kanak," katanya. Setelah bekerja sebagai desainer pakaian dalam, ia lalu memulai bisnis ini dari membuat patung-patung kecil di dapurnya. "Media yang paling nyaman buat saya kala itu adalah gula."
Awalnya, ia mempublikasikan karya tersebut di media sosial untuk ditunjukkan ke teman-temannya. Lalu, mereka mulai memesan. "Saya mulai melihat angka, kesempatan, dan menyadari ada peluang bisnis," ujar Zilberman.
Tanpa ada pendidikan formal di bidang masak atau membuat kue, Zilberman mempelajari semuanya dari YouTube. Sekarang konsumennya sudah mencapai ribuan orang dan setiap bulan angka penjualan naik tiga sampai empat kali lipat.
Zilberman mengatakan, angka penjualan selama 2016 ada di kisaran enam digit atau jutaan dolar AS. Ia berencana membuka toko di Los Angeles, New York City, dan Tokyo pada 2017. (Elsa A/Ahm)