Liputan6.com, Jakarta - Kehilangan seorang pegawai berkualitas ternyata bukan persoalan ringan. Menurut pakar ketenagakerjaan asal Amerika Serikat Lynn Taylor, kehilangan pegawai handal berarti guncangan bagi perusahaan.
Bahkan Taylor mengatakan, berhentinya seorang pegawai berkualitas bisa sama dengan kehilangan beberapa pekerja biasa. Tak jarang, keluarnya seorang pegawai membuat sebuah bisnis targanggu.
Taylor menjelaskan, berhentinya pegawai dengan keahlian luar biasa dapat memberikan dampak negatif yang besar bagi perusahaan dan budaya kerja. Itulah mengapa Taylor menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda karyawan yang berniat untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain.
Berikut delapan tanda pegawai akan berhenti kerja seperti dilansir dari Business Insider, Senin (28/3/2016):
1. Tampil beda
Jika rekan kerja Anda secara menonjol memiliki penampilan berbeda, mungkin itu lantaran dirinya baru saja melakukan wawancara di kantor lain pada jam kerja. Tak hanya itu, saat seseorang merasa jenuh dengan pekerjaannya, dia mulai tidak memperhatikan cara berpakaian.
Itu lantaran dirinya merasa tak seorangpun akan memperhatikannya. Atau bisa saja, itu karena dirinya tak peduli lagi dengan pekerjaan di kantor.
2. Selera humor berkurang
Pegawai yang hendak berhenti dari pekerjaannya cenderung tak berselera untuk bercanda dengan rekan kerja lainnya. Kebanyakan berpikir dirinya tak perlu lagi membuat orang lain terkesan atau bersikap suportif pada yang lain.
3. Sering tidak masuk
Niatan untuk keluar dari pekerjaan, membuat sebagian besar pegawai menjadi abai dan sering tidak masuk. Dirinya akan sering minta izin karena sakit atau mengambil cutinya dalam waktu lama.
Menghindari kantor berarti dirinya sudah merasa tidak nyaman berada di dalam tim. Bisa saja, waktu cuti tersebut dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan lain.
4. Terlihat murung
Pernahkah Anda melihat beberapa rekan kerja tak tertarik lagi dengan berbagai tugasnya di kantor? Terlihat murung dan enggan bekerja terlalu keras juga merupakan tanda bahwa dirinya sudah ingin berhenti dari pekerjaan tersebut.
Pegawai seperti ini biasanya lebih pasif saat rapat dan berhenti menyumbangkan ide-ide positif untuk perusahaan.
Selanjutnya
5. Produktivitas menurun
Jika rekan kerja Anda mulai sering datang telat, lalu terlambat memberikan laporan kerja, dirinya mungkin telah merencanakan untuk pindah dan mencari tempat kerja lain. Saat pegawai sudah benar-benar datang ke kantor tanpa semangat, itu merupakan tanda yang sangat jelas.
6. Sering terlibat konflik
Saat seseorang berencana untuk keluar dari pekerjaan, cara dirinya berargumen juga menjadi berbeda. Pegawai tersebut cenderung emosional dan mudah terlibat konflik dengan rekan lainnya.
7. Tak senang membahas proyek jangka panjang
Dengan rencana untuk keluar, berbagai proyek jangka panjang akan membuat pegawai merasa tidak nyaman. Mereka cenderung menghindari pembahasan-pembahasan proyek yang akan membuatnya tinggal lebih lama di perusahaan.
8. Datang telat, pulang lebih awal
Jadwal bekerja pegawai yang berniat keluar biasanya berubah drastis. Mereka tak peduli lagi datang terlambat ke kantor lalu pulang lebih awal. Seringkali hal itu dikarenakan sang pegawai melakukan pencarian kerja dan wawancara sebelum atau setelah jam kerja kantor. (Sis/Gdn)
Advertisement