Liputan6.com, Malang - Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar, dr. Syamsuridzal Bali mengatakan, penyumbang terbanyak tingginya angka penyakit TB di Sulsel didominasi kalangan pensiunan.
Hal itu dikarenakan rentannya mengalami gangguan stres pasca memasuki masa pensiunan karena paling rawan mengalami stres.
"Nah ketika dia mengalami stress tentunya akan mempengaruhi ketahanan tubuhnya. Disitulah virus TB gampang menjangkitinya," kata Syamsuridzal kepada Liputan6.com, Kamis (24/3/2016).
Selain itu, lanjut Syamsuridzal, seseorang yang menjalani masa Pensiunan juga tentunya usianya rentan dimana kondisi tubuh sudah tak seperti sebelumnya lagi.
"Jika usia sudah tua itu kan cukup rentan sekali, apalagi asupan makanan yang dikonsumsinya kurang bergizi, maka pintu masuk penularan virus TB terbuka lebar atau sangat mudah berpindah," jelasnya.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, kata Syamsuridzal semua kalangan tetap rentan tertular virus TB. Sehingga ia menyarankan masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala penyakit tersebut.
Dia berharap masyarakat khususnya keluarga dapat berperan aktif dalam menangani penularan virus penyakit TB ini.
"Penyakit ini memang mudah menular yang disebabkan oleh kuman. Bayangkan saja sekali batuk itu milliaran virus yang dikeluarkan dan jarak penularannya bisa dengan jarak 6 meter saja dari penderitanya," ucap dia.
Terhitung sejak awal bulan Januari hingga Maret 2016, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar mencatat sekitar 168 warga Makassar yang mengidap virus penyakit tuberkulosis (TBC) dan dinyatakan positif sebanyak 30 orang.
Supratman Syam, Kepala Bidang Promosi kesehatan dan pengembangan sumber daya Balai besar kesehatan paru masyarakat (BBKPM) Makassar mengatakan 168 orang warga yang terdata terjangkit virus TB tersebut ditemukan setelah ia melaporkan gejala awal yang dialaminya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dahulu ada 30 diantaranya sudah positif berpenyakit TB. Sebenarnya banyak cuma karena mereka tidak melaporkan diri ke puskesmas," kata Supratman.