Dari 500 Unit, 85% Armada Trans Jakarta Pakai BBG

PT Transportasi Jakarta (Trans Jakarta) memilih Bahan Bakar Gas (BBG) untuk menggerakan mesin-mesin armadanya

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mar 2016, 13:30 WIB
Tarif Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dengan Rute PIK-Monas turun harga, Jakarta, Senin (4/1/2016). Tarif BKTB yang semula Rp 6.000 turun menjadi Rp 3.500. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta PT Transportasi Jakarta (Trans Jakarta) memilih Bahan Bakar Gas (BBG) untuk menggerakan mesin-mesin armadanya, hal tersebut dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Juru Bicara Trans Jakarta Prasetyo Budi mengatakan, penggunaan gas sebagai bahan bakar armada Trans Jakarta dapat mendukung pengurangan polusi udara yang d‎ilakukan sektor transportasi umum.

"Pengunaan BBG itu ramah lingkungan, jadi ikut mendukung program Langit Biru mengatasi polusi," kata Prasetyo, saat berincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (25/3/2016).

 

Menurut Prasetyo, emisi buang mesin armada Trans Jakarta yang menggunakan BBG sangat rendah‎, sehingga menggunakan BBG bisa dijadikan solusi untuk mengatasi polusi udara yang menghantui kota metropolitan seperti Jakarta.

"Yang jelas dari sisi emisi gas buang lebih bagus, emisi gas buangnya mendekati nol-lah," ungkap Prasetyo.

‎Prasetyo mengungkapkan, saat ini mayoritas armada transportasi masal Trans Jakarta telah menggunakan BBM, dari 500 unit bus yang beroprasi 85 persenya sudah meninggalkan BBM.

"Perbandinganya itu 85 persen menggunakan BBG. Sekarang ini yang berjalan 500 unit," pungkas Prasetyo.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya