Liputan6.com, Pyongyang - Setelah puas 'memborbardir' perairan Semenanjung Korea, kini Korut melatih prajuritnya untuk menembakkan senjata artileri sebagai salah satu simulasi menyerang rumah dinas presiden Korea Selatan.
Simulasi itu dipantau langsung oleh Kim Jong-un, demikian kantor berita resmi KCNA melaporkan, seperti dilansir dari BBC, Jumat (25/3/2016). Jong-un juga memberikan wejangan kepada prajuritnya agar bersiap 'tanpa ampun' untuk menghancurkan pemerintahan Korsel.
Simulasi itu adalah ancaman teranyar menunjukkan kemarahan Pyongyang.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, Presiden Korsel, Park Geun-Hye telah memerintahkan tentaranya agar siaga. Kendati demikian ia mengatakan ancaman itu akan sia-sia,
"Provokasi konyol hanya akan membuat rezim Korea Utara hancur dengan sendirinya," kata Park mengomentari artikel dalam KCNA tersebut.
Setelah diberi sanksi oleh PBB akibat uji coba nuklir dan roket, Korea Utara tak jua berhenti mengeluarkan ancaman.
Tensi Pyongyang juga meninggi tatkala latihan rutin tahunan digelar oleh AS dan Korsel.
KNCA melaporkan militer Korea Utara akan menghancurkan rumah dinas presiden Korsel yang dikenal dengan sebutan Rumah Biru akan menjadi lautan api dan hancur melebur bagaikan abu.
"Peluru dari artileri kami akan terbang bagaikan kilat dan tepat di sasaran menghancurkan Rumah Biru dan memporakporandakan pemerintah Seoul," tulis KCNA.
Tak jelas kapan simulasi itu dilakukan, namun laporan itu memperingatkan 'akhir buruk' Presiden Park.
Rumah Biru pada 1968 pernah diserang oleh tentara Korut. Saat itu percobaan pembunuhan mantan Presiden Park Chung-hee tak berhasil, tapi 7 orang militer Korsel dan 31 penyerang dari Korut tewas.