Liputan6.com - Bos Formula 1 Bernie Ecclestone setuju dengan tuntutan reformasi yang diajukan Rio Haryanto dan pembalap F1 lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA).
Para pembalap F1 kebingungan dengan cara kualifikasi yang menganut sistem konck out. Rio Haryanto yang merupakan pembalap debutan, tentu sangat bingung dengan sistem ini.
Baca Juga
- Rio Haryanto Jadi Pembalap F1 Paling Populer di GP Australia
- 5 Pemain Benalu di Skuat Liverpool
- Penyakit Misterius Adang Stoner Kembali Balapan MotoGP?
Advertisement
"Setelah sistem kualifikasi 1 sebelumnya berdurasi 20 menit untuk mengekstrak yang terbaik dari mobil dan pembalap, rasanya cukup aneh untuk menjalani kualifikasi yang singkat," kata Rio kala itu.
Keluhan itu membuat GDPA, dalam pernyataan resminya menuntuk otoritas F1 melakukan reformasi. Menurut GDPA, sistem ini bisa berdampak buruk dan sulit dipahami oleh penonton anyar Formula 1.
"Tidak selalu mudah untuk sepakat dengan Anda. Namun Anda benar," ucap Ecclestone di autosport. "Kami harus, seperti yang Anda nyatakan, mendesak para pemilik dan semua pemangku kepentingan F1 untuk mempertimbangkan ulang organisasinya," tambahnya.
Ecclestone sangat senang pembalap F1 berani mengemukakan pendapat mengenai format kualifikasi yang merugikan ini. "Mereka berhak berpendapat. Saya tidak yakin apakah format ini salah atau tidak. Namun jika tidak, mereka sudah melakukannya dengan niat yang terbaik," ujarnya.
Namun pria yang sudah terlibat di dunia balap jet darat dalam 50 tahun tersebut tidak berjanji bakal menghapus format eliminasi saat kualifikasi di GP Bahrain, pekan depan. "Hasilnya saya pikir adalah bahwa kami akan mempertahankannya. Setelah Bahrain, kami akan meninjaunya," ucap Ecclestone.