Strategi Pertamina Percepat Penyaluran BBM di Perairan Sulut

Sebelumnya pendistribusian BBM di wilayah tersebut terbilang rumit karena dari terminal BBM diangkut menggunakan mobil tanki.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mar 2016, 20:40 WIB
Sebelumnya pendistribusian BBM di wilayah tersebut terbilang rumit karena dari terminal BBM diangkut menggunakan mobil tanki.

Liputan6.com, Manado - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII mengoperasikan Kapal  Self Propelled Oil Barge (SPOB) Fajar Mekar 1 untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah kepulauan Sulawesi Utar. Pengoperasian kapal ini bertujuan memangkas waktu penyaluran BBM di wilayah tersebut.

GM Marketing Operation Region VII Sulawesi Tengku Badarsyah mengatakan,‎ sebelumnya pendistribusian BBM di wilayah tersebut terbilang rumit karena dari terminal BBM diangkut menggunakan mobil tanki. Selanjutnya mobil tangki dipindahkan ke drum yang diangkut dengan kapal kayu. Proses tersebut tentunya memakan waktu.

"Sebelumnya pendistribusian BBM di wilayah tersebut dilakukan menggunakan drum yang diangkut dengan kapal kayu," kata dia di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (25/3/2016).

Menurut Badarsyah, dengan penggunaan SPOB, proses loading BBM menjadi lebih cepat karena BBM dari terminal langsung ke kompartemen kapal.

Di samping itu, pengurangan tahap proses pengisian berpengaruh pada kehilangan akibat penguapan saat proses distribusi, berarti dapat meningkatkan kepuasankonsumen.

"Dengan penggunaan kapal SPOB ini, pengiriman BBM di wilayah Wakatobi menjadi lebih efisien serta meningkatkan costumer satisfaction dan aspek safety," ungkap Badarsyah.

Menurut Badarsyah, Kapal SPOB Fajar Mekar 1 dengan kapasitas 100 Kilo Liter (KL) tersebut akan digunakan untuk menyuplai BBM di 6 Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) yang tersebar di empat pulau besar di Kepulauan Wakatobi dari Terminal BBM Baubau.

"Konsumsi rata-rata BBM di Wakatobi per bulan sebesar 320 KL premium, 80 KL solar dan 60 KL Pertamax," tutup Badarsyah.(Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya