Liputan6.com, Jakarta Bagi kebanyakan wanita, mungkin pernah mendengar bila minuman bersoda dapat melancarkan periode menstruasi. Tak sedikit yang percaya, minuman ini bahkan mengurangi nyeri perut akibat menstruasi. Benarkah?
Dalam buku yang disusun para Ahli kesehatan seperti Sudung O Pardede, Parlindungan Siregar, Hardinsyah dan Budi Iman Santoso bertajuk Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi, disebutkan kalau pernyataan tersebut hanya mitos. Sebab selama ini belum ada penelitian pasti mengenai hal tersebut.
"Hingga saat ini belum ditemukan bukti adanya kaitan minuman bersoda (berkarbonasi) ketika menstruasi dengan meningkatnya jumlah darah yang keluar ketika haid," tulis para pakar.
Baca Juga
Advertisement
Justru para ahli memperingatkan minuman bersoda yang bisa membuat perut kembung. "Minuman berkarbonasi mengandung H2CO3 yang bersifat asam lemah dan akan terurai menjadi H2O (air)+ CO2 (karbondioksida). Bila mengonsumsi minuman berkarbonasi berlebihan, maka akan meningkatkan gas karbondioksida berlebih dalam lambung sehingga pada orang tertentu bisa mengalami kembung."
Bagaimanapun, kata mereka, tetap mengonsumsi air sesuai kebutuhan sesuai rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan, yakni dua liter sehari atau sekitar 8 gelas. Namun kebutuhan ini juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas iklim, penyakit yang menyertai serta pola makan.