Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan BUMN siap ditugaskan untuk mengelola Blok Masela.
Pengelolaan terkait lapangan gas abadi tersebut kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan pembangunan kilang akan dilakukan di darat (onshore).
Rini mengatakan, pemerintah belum memutuskan siapa yang nantinya akan mengelola blok tersebut. Namun, jika Presiden Jokowi menugaskan BUMN untuk mengelolanya, dia memastikan perusahaan plat merah yang bergerak di sektor minyak dan gas (migas) siap melaksanakan tugas tersebut.
"Kami dari BUMN siap. Ya kemungkinan (masuk) Insya Allah. Kami berharapnya begitu, tapi belum tahu," ujar dia di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Rini menjelaskan, saat ini pengelolaan lapangan abadi tersebut masih dipegang oleh Inpex Corporation dan Royal Dutch Shell. Namun kontrak yang dipegang oleh dua perusahaan asing tersebut akan habis pada 2028.
"Sekarang posisinya masih di investor yang ada sekarang. Kalau memang investor mengatakan dan keputusan Pak Presiden mereka tidak mau, kami siap," ujar dia.
Sebelumnya Manajemen Pertamina mendukung kebijakan pemerintah soal blok Masela. Bahkan Pertamina juga siap untuk berinvestasi di blok Masela.
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya selaku perusahaan pelat merah mendukung penuh kebijakan yang diambil pemerintah. Dia menuturkan, Pertamina siap menjadi bagian investor di Blok Masela tersebut.
"Pertamina siap mendukung kebijakan pemerintah untuk bisa menjadi pihak yang berinvestasi di sana," kata Dwi.
Meski begitu, menurut Dwi, sejauh ini Pertamina belum menjadi pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan Blok Masela. Tapi Dwi menegaskan, Pertamina nantinya akan membicarakan persoalan tersebut dengan pihak-pihak yang terkait seperti Kementerian ESDM dan SKK Migas.
"Kami belum menjadi pihak yang memiliki share di sana. Jadi belum ikut terlibat di dalam. Tapi, apapun kebijakan pemerintah akan kita support," tutur dia.