Mini Bike Enak Buat Macet-macetan?

Karakter tenaga dan torsi yang dihasilkan antara Z125 Pro dan Athlete Pro berbeda.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 27 Mar 2016, 18:44 WIB
Karakter tenaga dan torsi yang dihasilkan antara Z125 Pro dan Athlete Pro berbeda.

Liputan6.com, Jakarta - Mini sport bike jadi alternatif pengguna roda dua yang ingin menunggangi sepeda motor bergaya sport namun lincah dan responsif. Karena ukurannya yang kompak, mini bike tidak perlu disokong mesin berkapasitas besar.

Pada Kawasaki Z125 Pro contohnya, mini sport bike yang tergolong dalam keluarga Z-Series ini didukung mesin 125 cc dengan diameter x langkah: 56,0 x 50,6 mm. Mesin dengan konfigurasi horisontal ini sama persis dengan yang dipakai oleh Kawasaki Athlete.

Meskipun dapur pacu yang digunakan sejenis, karakter tenaga dan torsi yang dihasilkan relatif berbeda pada kedua model Kawasaki tersebut. Mesin Z125 Pro sanggup memproduksi daya 9,2 Tk pada 7.500 rpm dengan torsi 9,5 Nm pada 6.000 rpm. Sementara Athlete Pro tenaganya 9,6 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 9,2 Nm pada 6.500 rpm.

Perbandingan data teknis tersebut memperlihatkan tenaga puncak pada Z125 Pro sudah muncul pada putaran bawah. Adapun pada bebek rasa motor sport ini memang memiliki output dan torsi lebih besar, namun baru muncul pada putaran menegah.

Kelincahan pada Z125 Pro ditunjang oleh torsi puncak yang terdapat pada putaran bawah. Ini membuat motor responsif terutama saat melintasi kemacetan atau saat pengendara butuh akselerasi bawah yang melimpah.

Athlete pro memiliki karakter yang lebih kalem pada putaran bawah dan semakin bertenaga pada putaran tengah. Karakter performa yang dimiliki pada bebek hibrida tersebut ideal untuk trek panjang dengan lalu lintas lancar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya