Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tengah mempertimbangkan untuk ekspansi ke negara lain. Salah satu negara yang menjadi tujuan ekspansinya yaitu Myanmar.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan banyak hal yang harus dipertimbangkan bagi perbankan jika ingin melakukan pengembangan pangsa pasar ke negara lain. Salah satunya yaitu soal potensi bisnis yang bisa digarap di negara tersebut.
"Tergantung potensi bisnisnya, kalau kita masuk ke sana ada nggak bisnis yang mau kita garap. Kenapa kita melihat bisnis yang kita garap? Karena itu yang akan menghasilkan revenue," ujar dia di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2016).
Dia menjelaskan, Myanmar jadi salah satu negara yang punya potensi besar bagi perbankan Indonesia, khususnya BUMN untuk melakukan ekspansi. Salah satu faktornya yaitu banyak BUMN di sektor lain yang juga telah masuk ke negara tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dengan demikian, perbankan BUMN bisa menggali transaksi remitensi dari keberadaan perusahaan pelat merah di negara tersebut.
"Kalau Myanmar banyak BUMN-BUMN kita yang akan ke sana. Nah kita harus ikut juga nasabah-nasabah kita itu," lanjut dia.
Selain remitensi, lanjut Baiquni, banyak potensi lain yang bisa digali di negara bekas jajahan Inggris tersebut. Salah satunya untuk kredit pinjaman perbankan.
"Kita bisa sasar trade finance, kemudian local loan. Itu saja," kata dia.
Meski demikian, Baiquni mengaku belum bisa memastikan hal tersebut. Ia menuturkan, banyak hal yang perlu dipersiapkan bagi perbankan jika ingin melakukan ekspansi ke negara lain. Namun jika semuanya telah siap, dia berharap secepatnya bisa melakukan ekspansi.
"(Ekspansi ke Myanmar tahun ini bisa?) Mudah-mudahan. (Selain Myanmar) Ada beberapa negara, tapi belum bisa saya sebutkan karena masih awal. (Ke Taiwan?) Iya tapi masih awal," tutur dia. (Dny/Ahm)