Malaysia Jadi Tujuan Ekspansi Bank BUMN

Banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia juga menjadi pertimbangan untuk ekspansi bank BUMN.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2016, 18:11 WIB
Ilustrasi Bank Dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong perbankan pelat merah untuk mengembangkan usahanya. Salah satu cara dengan ekspansi yaitu membuka cabang di negara lain.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, dalam rangka pengembangan bank BUMN, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, perbankan BUMN bisa melakukan akuisisi terhadap perusahaan di sektor jasa keuangan lain untuk mengembangkan porsi usahanya.

"Bank BUMN harus melihat kan ada dua bagaimana mengembangkan BUMN. Pertama, dengan konvensional, atau kedua dengan hybrid. Berarti kita melihat kemungkinan kita take over perusahaan, pengembangan dengan take over perusahaan seperti yang dilakukan oleh Semen Indonesia," ujar dia di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2016).

 

Sedangkan kedua, perbankan BUMN bisa melakukan perluasan jaringan dengan menambah kantor cabang dan layanan di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau. Hal ini termasuk dengan melakukan ekspansi ke luar negeri.

"Atau mengembangkan dengan membuka cabang. Ini sedang dianalisa semua," kata dia.

Terkait dengan rencana Bank Mandiri untuk melakukan ekspansi ke Malaysia, Rini menyatakan pihaknya mendukung hal tersebut selama telah melalui kajian yang tepat dan membawa keuntungan bagi bank tersebut.

"Malaysia saya rasa penting karena tergantung akhirnya. Kalau kita masuk ke suatu tempat kita menghitung kalau kita ada di sana konsumennya ada atau tidak," ujar dia.

Dia menuturkan, Malaysia merupakan salah satu negara yang potensial bagi bank BUMN untuk melakukan ekspansi. Lantaran tenaga kerja Indonesia (TKI) banyak yang bekerja di negara tersebut sehingga transaksi keuangannya pun dinilai cukup besar.

"Tentunya kita melihat kalau Malaysia banyak TKI kita di sana. Kita ingin, itu bisa jadikan konsumen dari bank BUMN kita, karena dihubungkannya dengan yang di Indonesia. Hal-hal seperti itu kita lihat," ujar dia. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya