Liputan6.com, Jakarta - Keputusan untuk memiliki anak membutuhkan banyak pertimbangan dan persyaratan.
Alasan umur yang sudah cukup atau tekanan orang tua belaka bukanlah ukuran untuk memutuskan berketurunan.
Buat kalian pasangan baru, memiliki bayi adalah persoalan komitmen dan kesiapan, khususnya dari sisi finansial. Akan ada banyak pengeluaran yang muncul saat keluarga kedatangan anggota baru.
Advertisement
Mulai dari kebutuhan dasar seperti makan minum dan pakaian hingga asuransi kesehatan dan tabungan pendidikan. Nah, untuk membantu Anda yang berniat memiliki bayi, ada baiknya menjawab sembilan pertanyaan finansial penting di bawah ini.
Pertanyaan ini juga berfungsi sebagai indikator yang dapat menentukan apakah Anda siap memiliki bayi atau tidak. Berikut ini pertanyaannya seperti dikutip dari www.cekaja.com, Senin (28/3/2016):
1. Apakah Anda mampu membiayai pengeluarannya?
Biaya yang dibutuhkan untuk membesarkan bayi tidak sedikit. Mulai dari popok hingga kereta dorong, baju bayi hingga ranjang bayi membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Buatlah daftar kebutuhan yang diperlukan bayi dan hitung total jumlahnya. Lihat apakah penghasilan yang saat ini Anda miliki cukup untuk membayarnya.
2. Apakah siap untuk melahirkan tidak normal?
Semua orang tua menginginkan anaknya lahir secara normal. Selain lebih baik untuk pertumbuhan si anak, melahirkan secara normal juga jauh lebih murah. Namun, ada kalanya kondisi kandungan mengharuskan sang ibu melahirkan secara caesar.
Jika sudah begini, biaya yang dikeluarkan cukup besar. Bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Apakah Anda sudah menyiapkan dana yang cukup untuk kebutuhan ini?
Ingin Punya Anak? Jawab Dulu 9 Pertanyaan Keuangan Ini
3. Apakah rumah Anda punya ruang yang cukup?
Sebelum memiliki bayi, lihat dulu apakah ada ruang yang tersedia untuk anggota keluarga yang baru. Bila saat ini Anda masih menumpang di rumah orang tua, pertimbangkan apakah bayi Anda mendapatkan ruang yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Pertanyaan yang sama juga perlu Anda jawab bila saat ini masih tinggal di rumah atau apartemen yang kecil.
(Baca juga: 5 Alasan Wanita Harus Lebih Matang Siapkan Rencana Pensiun)
4. Sudah siap untuk resign?
Punya bayi, khususnya dalam 1 tahun pertama merupakan pekerjaan yang sangat berat dan menyita waktu. Untuk perempuan, bisa menjadi masalah jika kalian bekerja dan mengasuh bayi secara bersamaan.
Kalian pun akan sering merasa bersalah apabila harus meninggalkan bayi pada pengasuh. Lantas, apakah sudah siap jika memutuskan untuk berhenti kerja sejenak.
5. Apakah penghasilan cukup bila istri/ suami resign?
Jika salah satu di antara pasangan memutuskan berhenti kerja sementara, persoalan lanjutan akan muncul yakni seberapa cukup penghasilan suami/istri yang masih bekerja menafkahi keluarga. Sebab, pasti akan terjadi penurunan drastis dalam penghasilan.
Advertisement
Simak Pertanyaan Ini Bila Ingin Punya Anak
6. Mulai menyekolahkan anak di usia berapa?
Saat ini jenjang pendidikan anak tidak lagi sama seperti dulu. Selain ada TK, SD dan SMP ada pula kelas preschool seperti kelompok bermain atau pendidikan anak usia dini. Apakah Anda sudah memutuskan di usia berapa tahun anak akan mulai disekolahkan. Dan, sekolah seperti apa yang akan dipilih. Apakah itu sekolah swasta atau negeri?
7. Apa investasi yang akan Anda pilih untuk tabungan anak?
Biaya pendidikan tidak murah. Alternatif yang cerdas untuk membiayainya adalah berinvestasi sejak dini. Ada banyak pilihan investasi mulai dari reksa dana hingga deposito pendidikan. Oleh karenanya, apakah Anda sudah menentukan instrumen investasi yang tepat?
8. Bagaimana membiayai kesehatan keluarga?
Salah satu pengeluaran rutin keluarga baru adalah biaya kesehatan. Maklum, di tahun-tahun awal pertumbuhan bayi sering sakit. Begitu juga orang tua. Kesehatan para orang tua baru biasanya sering terganggu akibat kelelahan mengurus bayi.
Nah untuk melindungi kesehatan keluarga, apakah instrumen yang akan digunakan? Apakah perusahaan tempat Anda bekerja melindungi risiko kesehatan Anda dan keluarga? Jika tidak, apakah Anda berencana membeli asuransi. Apakah sisa penghasilan cukup untuk membayar preminya?
(Baca juga: Di Negara-negara Ini Tiket Pesawat Dihargai Murah)
Selanjutnya
9. Bagaimana cara Anda melindungi keluarga?
Nanti akan ada seorang bayi kecil yang menggantungkan hidupnya pada Anda. Apa yang akan sudah Anda persiapkan jika sesuatu yang buruk seperti kehilangan pekerjaan atau meninggal dunia terjadi. Hal ini berkaitan dengan dana darurat dan asuransi jiwa yang mengcover risiko kematian kepala keluarga.
Apakah Anda sudah siap secara finansial untuk menjadi orang tua?
Jika Anda baru bisa menjawab pertanyaan 1-3, sepertinya Anda butuh waktu lebih panjang untuk mempersiapkan keuangan. Duduk dan diskusikan kembali rencana ini dengan pasangan.
Jika hanya bisa menjawab hingga pertanyaan 6, sepertinya Anda sudah cukup berdiskusi dengan pasangan. Lanjutkan lebih rinci hingga tahap bagaimana membiayai kebutuhan anak saat dia sudah menginjak usia sekolah. Lebih baik jangan terlalu terburu-buru. Persiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik lagi
Jika sudah bisa menjawab semua pertanyaan, selama sepertinya Anda benar-benar sudah siap untuk menjadi orang tua. (Ahm/Nrm)
Advertisement