Habis Syukuran Bupati Terpilih Terbitlah Keracunan Massal

Para korban mengaku ada yang tidak beres setelah makan nasi bungkus berlauk telur bumbu sambal.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mar 2016, 16:00 WIB
Ilustrasi. Foto: ihomeremedy

Liputan6.com, Pasaman - Puluhan warga di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping. Mereka diduga mengalami keracunan usai memakan nasi bungkus pada acara syukuran pesta rakyat oleh bupati terpilih Yusuf Lubis dan Wakil Bupati Atos Pratama.

Salah seorang orangtua korban keracunan, Rusdi (45), di Lubuk Sikaping, mengatakan, kejadian yang menimpa putranya, Dani (11) berawal saat korban pergi menghadiri pesta rakyat yang digelar di sekitar halaman Kantor Bupati Pasaman. Di lokasi acara, Dani menukarkan kupon yang didapatnya dari panitia penyelenggara dengan nasi bungkus yang disediakan.

"Dalam acara itu, panitia membagikan kupon makan gratis untuk ribuan masyarakat. Anak saya dapat satu dan menukarkannya dengan nasi yang disediakan oleh panitia," kata Rusdi seperti dilansir Antara, Minggu (27/3/2016).

Tanpa pikir panjang, korban memakan nasi tersebut. "Setelah makan, anak saya pulang. Sesampai di rumah sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya muntah-muntah. Awalnya saya tanggulangi sendiri, namun makin lama semakin parah makanya dilarikan ke rumah sakit," kata Rusdi.

Warga Nagari Durian Tinggi ini ternyata tidak sendiri. Saat membawa anaknya ke rumah sakit, ternyata sudah terdapat puluhan korban dengan keluhan keracunan yang sama.

Dia menduga anaknya dan yang lain keracunan sehabis memakan nasi pembagian dengan menu telur dibumbui sambal. "Diakui anak saya, ia muntah-muntah sehabis makan nasi," kata Rusdi.

Korban lainnya M. Agil dan Apin, juga mengakui hal yang sama. Menurut orangtua dari kakak beradik ini, Ramadhan, anak-anaknya muntah sehabis makan nasi.

Sekda Pasaman, A. Syafei menegaskan, panitia harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Dari pantauan, panitia acara yang menggunakan baju berwarna oranye tampak kasak-kusuk di sekitar ruang IGD.

Ada yang berbincang dengan para korban keracunan. Ada juga yang sibuk memfoto korban. Setidaknya hingga saat ini sudah 30 orang warga yang dirawat di RSUD tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya