Jokowi: Indonesia Mengutuk Keras Serangan Bom di Lahore Pakistan

Jokowi juga mengucapkan duka mendalam kepada rakyat Palestina atas serangan bom bunuh diri itu.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 28 Mar 2016, 08:28 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/9/2015).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa terhadap korban ledakan bom di taman kota Gulshan-e-Iqbal Lahore, Pakistan yang terjadi pada Minggu 27 Maret 2016. Dalam ledakan tersebut, 69 orang meninggal dunia.

"Duka cita mendalam untuk korban, rakyat Pakistan," tulis Jokowi dalam akun twitternya @jokowi seperti dikutip Liputan6.com, Senin (28/3/2016).

Presiden Jokowi berduka atas korban ledakan bom di taman kota Gulshan-e-Iqbal Lahore, Pakistan, yang terjadi pada Minggu 27 Maret.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang menewaskan 69 orang itu.

"Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan," lanjut Jokowi.


Saat bom terjadi, taman itu dipenuhi keluarga yang tengah merayakan Paskah. Itu sebabnya, banyak korban perempuan dan anak-anak. Para korban bom dirujuk ke sejumlah rumah sakit setempat.

Sumber kepolisian setempat kepada BBC menyatakan, kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini.

Seorang saksi mata menyatakan, sempat terjadi keributan dan banyak anak-anak terpisah dari orangtua sebelum ledakan terjadi di pintu utama taman Gulshan-e-Iqbal.

Seorang saksi lain mengatakan kepada stasiun TV Geo Pakistan, dia tengah dalam perjalanan ke pasar malam dengan istri dan 2 anaknya ketika mendengar ledakan besar. Mereka juga mengaku sempat terlempar ke lantai.

"Ketika ledakan terjadi, api begitu tinggi mencapai atas pohon dan aku melihat tubuh terbang di udara," kata Hasan Imran, (30), warga setempat yang pergi ke taman untuk jalan-jalan kepada Reuters, Minggu, 27 Maret 2016.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya