Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN), yaitu PT Gagas Energi Indonesia menawarkan program peminjaman konverter kit bagi masyarakat. Melalui program ini, Gagas Energi meminjamkan konverter kit kepada pemilik mobil pribadi yang tertarik untuk beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
NGV Marketing Specialist PT Gagas Energi Indonesia Dicky Octa Zahriadi mengatakan, program peminjaman konverter kit ini sudah berjalan sejak tahun lalu. Saat ini, pihaknya tengah melakukan tes pasar penggunaan BBG terhadap para pemilik kendaraan pribadi.
"Grand launching memang belum, kami sekarang sedang test market. Kami mulai jalan di Agustus 2015, kami tawarkan ke masyarakat secara langsung," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com diJakarta, Senin (28/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selama ini minat pemilik kendaraan untuk menggunakan BBG masih rendah. Pasalnya, harga pasar untuk konverter kit BBG masih dianggap mahal, yaitu berkisar antara Rp 15 juta-Rp 20 juta per unit. Hal ini yang menjadi latar belakang PGN untuk menjalankan program tersebut.
"Selama ini masalahnya masyarakat ingin memasang konverter kit tapi karena harganya mahal sekitar Rp 15 juta-Rp 25 juta jadi mundur. Karena mahal, makanya program tidak jalan. Makanya PGN inisiatif membuat program ini," kata dia.
Dicky menyatakan, sejauh ini antusias masyarakat terhadap program tersebut cukup baik. Kendaraan roda empat yang mengikuti program ini mayoritas kendaraan operasional kantor dan mobil untuk transportasi online.
"Sejauh ini antusias cukup lumayan, terutama mobil operasional kantor yang mobilitasnya tinggi serta pengusaha Uber dan Grab. Karena jarak tempuhnya lebih besar ketimbang mobil pribadi. Mereka bisa sehari bisa habis 15 liter hingga 20 liter," jelas dia.
Untuk sementara, program peminjaman konverter kit ini hanya tersedia untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Namun ke depannya diharapkan program ini bisa menjangkau lebih banyak kota-kota besar lainnya. "Program ini untuk sementara ada di Jabodetabek dan Surabaya saja," tandas dia. (Dny/Gdn)