Taman 'Keabadian' Edelweis di Penanjakan Bromo

Edelweis yang bernama latin Anaphalis javanica itu disebut sebagai bunga abadi perlambang cinta.

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Mar 2016, 13:32 WIB
Masalah tiket menjadi problem besar bagi pariwisata Gunung Bromo.

Liputan6.com, Malang - Sebuah taman didirikan di BSM Penanjakan, Bromo, Jawa Timur untuk melestarikan edelweis si bunga abadi yang kian terancam keberadaannya. Taman Edukasi Edelweis namanya.

"Ini sekaligus upaya pelestarian ekosistem melalui pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari di Malang, Jatim, Senin (28/3/2016).

Taman Edukasi Edelweis di BSM Penanjakan, Bromo itu diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pagi tadi.
 
Edelweis yang bernama latin Anaphalis javanica itu disebut sebagai bunga abadi perlambang cinta. Tanaman itu tumbuh merata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang luasnya 50.276 hektare (ha).

Supaya kamu bisa menikmati keindahan bunga edelweis di Indonesia, tempat-tempat ini yang harus didatangi.

Mayoritas tanaman edelweis tumbuh di lokasi kemping menuju puncak Gunung Semeru (Mahameru), yakni Ranu Kumbolo, Kalimati, dan Arcopodo.
 
Namun tanaman ini terancam oleh ulah manusia dan menyebabkan luasan tanaman Edelweis di kawasan taman nasional berkurang sekitar 60 persen. Hal ini disebabkan oleh penggunaan lahan warga untuk budidaya sayuran, aksi pendaki gunung yang memetik edelweis, hingga dipetik untuk diperdagangankan.

"Luasan area tanaman ini terus berkurang karena rendahnya kesadaran lingkungan. Edelweis justru lebih indah tanpa dipetik," tandas Ayu.
 
Untuk pemulihan ekosistem, sudah 1.000 ha lahan di taman nasional kembali ditanami edelweis dan akan terus diperluas. Sepanjang Januari-Maret 2016 ini telah ditanam lagi di 100 ha lahan yang tersebar di beberapa titik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya