Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mencurahkan isi hatinya kepada 15 doktor yang tergabung dalam Forum Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (FDIP-UI). Salah satu yang menjadi kegundahannya adalah terkait kegaduhan politik.
"Saya juga ingatkan Presiden soal kegaduhan politik yang sangat membingungkan. Beliau bilang 'saya itu baru 1,5 tahun jadi Presiden'. Ekspektasi kita jangan sangat dahsyat sekali," ujar Sekjen FDIP-UI Connie Rahakundini Bakrie usai bertemu Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Connie pun mencoba memberi solusi atas masalah yang jadi beban Jokowi. Menurut dia, kegaduhan politik terjadi karena kurangnya kesamaan visi dan misi. Ia menyarankan Jokowi mendirikan National Security Concern.
Baca Juga
Advertisement
"Kegaduhan politik itu bisa direduksi dengan didirikannya National Security Concern, itu juga sudah janji Presiden sejak saya mengenal beliau," tutur dia.
Menurut dia, National Security Concern ini dibutuhkan karena di situlah isu strategis ditentukan. Kemudian bagaimana Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri bersama Presiden bisa membentuk semua departemen memiliki arah yang sama.
"Visinya bisa jelas dan mengarah ke poros maritim," kata President Indonesia Institute For Maritime Studies ini.
Ke 15 doktor yang menemui mantan Gubernur DKI Jakarta itu adalah:
1.Dr. Fred Ndolu, Ketua FDIP-UI
2.Dr. Connie Rahakundini Bakrie, Sekretaris Jenderal FDIP-UI
3.Dr. Donny Tjahja Rimbawan, Sekretaris FDIP-UI
4.Dr. Meita Istianda, M.Si., Bendahara FDIP-UI
5.Dr. Andi Zastrawati Achmad, Anggota FDIP-UI
6.Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, Anggota FDIP-UI
7.Dr. Nurliah Nurdin, S.Sos., MA., Anggota FDIP-UI
8.Dr. Tuswoyo, Anggota FDIP-UI
9.Dr. Sitaresmi S. Soekanto, Anggota FDIP-UI
10.Kolonel Laut (KH) Dr. Abdul Rivai Ras, Anggota FDIP-UI
11.Dr. A. Bakir Ihsan, Anggota FDIP-UI
12.Dr. Osbin Samosir, Anggota FDIP-UI
13.Mayjen TNI Mar (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien Martadiningrat, MBA., Anggota FDIP-UI
14.Dr. Muslim Mufti, M.Si., Anggota FDIP-UI
15.Dr. Thomas Pureklolon, Anggota FDIP-UI