Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan bangunan masjid terapung di atas danau buatan di kawasan Gedebage, Kota Bandung, nantinya akan dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang. Pemancangan batu pertama rencananya pada 19 Agustus 2016.
"Di sana ada juga tempat manasik, ada museum sejarah nabi, museum asmaul husna dan lain-lain," kata Ahmad Heryawan usai melakukan rapat pembangunan Masjid Terapung dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, dikutip dari Antara, Senin (28/3/2016).
Aher, demikian gubernur biasa disapa, mengusulkan nama untuk masjid terapung tersebut yakni Al-Jabbar yang memiliki arti Maha Besar atau nama dari Provinsi Jawa Barat.
"Tadi dalam rapat kan ditanya, Pak Gubernur apa kira-kira namanya apa. Saya spontan saja Al Jabbar. Al Jabbar bisa berarti nama Jawa Barat, atau berarti matematika, atau artinya Yang Maha Dahsyat, ataupun asmaul husna," jelas Aher.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan masjid yang dibangun di atas danau buatan seluas 10 hektare itu juga akan dilengkapi sarana pesantren kilat, museum sejarah Islam dan museum tentang sejarah Jawa Barat, manasik haji dan tempat pertemuan.
"Anggarannya dari Pemerintah Provinsi Jabar semuanya dan total anggaran untuk masjid terapung ini sekitar Rp 500 miliar dan pembebasan lahannya sudah di angka lima hektare-an," ujar dia.
Wali Kota Bandung menambahkan target pembangunan danau buatan dan Masjid Terapung Gedebage tersebut ditargetkan selesai pada 2017. Dalam proyek ini, Ridwan Kamil ditunjuk sebagai konseptor desain pembangunan masjid terapung.
"Tahun ini ditargetkan bisa dilakukan pembebasan lahan sekitar lima hektare lagi dari total kebutuhan 10 hektare," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.