Liputan6.com, Bengkulu - Ratusan tahanan Rutan Malabero yang kini dititipkan di LP Bentiring mengalami trauma setelah terjadi kerusuhan pada Jumat malam, 25 Maret 2016. Untuk mengatasinya, pihak lembaga pemasyarakatan mendatangkan dokter jiwa dari Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Bengkulu.
Kalapas Bentiring SA Widyo Purwanto menuturkan, kondisi traumatik para tahanan harus dipulihkan dengan segala cara. Pihak lapas tidak akan membiarkan mereka menangani trauma sendiri demi menghindarkan risiko lebih berat. Menurut dia, kondisi traumatik para tahanan harus dipulihkan dengan semua cara.
"Kita sengaja datangkan para dokter RSJKO untuk melakukan pendekatan dari hati ke hati," ujar Widyo di Bengkulu, Selasa (29/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Para tahanan yang berjumlah 235 dari 259 orang sudah berbaur dengan para narapidana sesuai dengan kejahatan yang disangkakan kepada mereka. Jumlah tersebut setelah dikurangi lima tahanan yang tewas, satu tahanan yang ditahan BNN, dua tahanan yang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 17 orang yang ditetapkan tersangka kerusuhan oleh kepolisian.
Saat malam evakuasi, seluruh tahanan dimasukkan dalam blok narapidana kasus anak yang dikosongkan. Namun saat ini seluruh narapidana sudah digabung bersama narapidana sesuai tindak kejahatan yang mereka lakukan.
"Tahanan kasus narkoba kita gabung dengan narapidana narkoba. Ini berlaku juga dengan kasus kriminal umum dan tipikor," ucap Widyo.
Kapasitas setiap kamar yang ditempati saat ini berjumlah 10 hingga 15 orang dan belum termasuk dalam kategori berlebih. Pihak lapas juga memberikan hiburan musik diiringi organ milik lapas.
"Kita bergembira saja sambil nyanyi bersama," pungkas Widyo.