Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Akan tetapi, IHSG mampu dapat berakhir di zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (29/3/2016), IHSG naik tipis 7,67 poin atau 0,16 persen ke level 4.781,29. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke level 829,31. Sebagian besar indeks saham acuan menguat dan melemah.
Ada sebanyak 146 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 144 saham melemah, dan menahan penguatan IHSG. 92 saham lainnya diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.786,21 dan terendah 4.760,03. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 214.720 kali dengan volume perdagangan saham 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 6 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 1,58 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham industri dasar menguat 0,87 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,79 persen.
Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 2,03 persen, dan membukukan penurunan terbesar pada hari ini.
Dolar AS pun masih berada di kisaran Rp 13.380. Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,10 persen ke level 20.366,30. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,62 persen ke level 1.994,91.
Bursa saham Asia lainnya yang tertekan antara lain indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,18 persen ke level 17.103,52, indeks saham Shanghai tergelincir 1,28 persen ke level 2.919, indeks saham Singapura susut 0,31 persen ke level 2.821,42, dan indeks saham Taiwan melemah 0,84 persen ke level 8.617,35.
Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham. Saham-saham itu antara lain saham BMRI naik 1,24 persen ke level Rp 10.200 per saham, saham UNVR menguat 2,32 persen ke level Rp 42.975 per saham, dan saham KLBF mendaki 0,78 persen ke level Rp 1.290 per saham.
Sementara itu, saham-saham menekan IHSG antara lain saham SMGR melemah 3,3 persen ke level Rp 10.250 per saham, saham BBTN tergelincir 2,58 persen ke level Rp 1.700 per saham, dan saham ADRO susut 2,99 persen ke level Rp 650 per saham.
Analis PT Asjaya Indosura Securities, William Suryawijaya menuturkan sejumlah sentimen mempengaruhi laju IHSG.
Pemerintah merilis paket kebijakan ekonomi jilid XI memberikan sentimen positif untuk pelaku pasar. Lantaran paket kebijakan ekonomi jilid XI itu mendukung sektor properti. Akan tetapi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan membuat IHSG sempat berada di zona merah.
William juga menilai, harga minyak masih mempengaruhi laju IHSG. Harga minyak masih di level rendah menekan sektor saham tambang. "IHSG dapat berakhir positif di dorong kebijakan ekonomi yang dikeluarkan," kata William. (Ahm/Igw)