Liputan6.com, Jakarta - Setelah terseret kasus permintaan akses backdoor untuk perangkat iPhone oleh FBI, banyak keraguan yang muncul mengenai Apple. Anda mungkin akan teringat Blackberry.
Blackberry merupakan perangkat dengan platform yang memiliki privasi dan keamanan kuat. Mereka melengkapi dirinya dengan enkripsi.
Blackberry masih bertahan hingga saat ini. sekitar lima tahun lalu, jutaan pengguna mengandalkan BlackBerry sebagai layanan komunikasi mereka, terutama dalam hal bisnis.
Namun keistimewaan ini kian berubah setelah perusahaan mulai membiarkan pemerintah mengakses platform mereka melalui berbagai cara.
Mengutip laman Clapway, Rabu (30/3/2016), ternyata hal tersebut membuat tingkat kepercayaan perusahaan di Kanada menurun. Keadaan menjadi tambah buruk, mengingat BlackBerry meninggalkan OS mereka dan beralih pada Android. Apple yang terjerat kasus serupa, seharusnya bisa mempelajari masalah yang menimpa Blackberry.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun begitu, Apple berharap sejarah Blackberry tidak terulang pada mereka. BlackBerry tidak berbeda jauh dari perusahaan yang berbasis di Cupertino itu.
BlackBerry pernah duduk di atas takhta mobile dengan jutaan pengguna di seluruh dunia. Bahkan, jika Anda berada dalam bisnis dan tidak memiliki salah satu dari perangkat mereka, Anda akan menjadi bahan tertawaan.
Alasan suksesnya Blackberry adalah platform olah pesannya. Para pengguna bisa mengirim dan menerima pesan terenkripsi yang tidak bisa diakses pemerintah.
Tren ini terus berlanjut di banyak negara lain. Perlahan, BlackBerry kalah oleh sejumlah peraturan pemerintah di Asia yang menuntut akses ke layanan pribadi mereka.
Apple seperti perlu mempertimbangkan hal ini jika mereka tidak ingin sejarah tersebut terulang. Bila Apple terus membiarkan FBI seperti ini, maka reputasi Apple bisa jatuh.
(Shabrina Aulia Rahmah/Isk)