Liputan6.com, Kendari - Satu persatu jenazah korban ledakan granat di Kampus Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa petang, dinaikkan ke ambulans. Namun, menjelang jenazah dibawa ke rumah sakit, sempat terjadi insiden kecil. Seorang kerabat korban histeris.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (29/3/2016), disaksikan Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Agung Sabar Santoso, keempat jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Baca Juga
Advertisement
Empat orang tewas di tempat akibat granat meledak saat berlangsung pelatihan keamanan kampus. Satu orang instruktur dari Brimob, Brigadir Khaidir dan 3 lainnya Satpam kampus. Sementara itu, 8 orang mengalami luka-luka.
Korban tewas langsung dilarikan ke rumah sakit dan korban luka sempat dirawat di dalam kampus sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Usai meninjau korban ledakan, Kapolda Brigjen Agung Sabar Santoso menyatakan, ledakan terjadi saat pengenalan bahan peledak oleh instruktur dari kepolisian.
Sementara itu, dua Satpam yang selamat, mengaku tak menyangka granat yang diperkenalkan saat pelatihan tiba-tiba meledak.
Pascaledakan, ratusan mahasiswa dan juga warga sekitar langsung mendatangi lokasi yang berada di depan Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat. Hingga selasa malam, polisi masih menyelidiki penyebab pasti ledakan granat.