Liputan6.com, Jakarta - Meski Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menghapuskan 3 in 1 di jalur protokoler Ibu Kota, para joki bergeming. Mereka tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa, menunggu pengendara yang membutuhkan jasa tumpangan mereka.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (30/3/2016) di Jalan Gatot Subroto, tepatnya tidak jauh dari Kantor BPK arah Semanggi, berderet sekitar 30-an joki 3 in 1.
Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan, tua-muda, bahkan tidak sedikit kaum ibu yang menggendong balita, tidak mengindahkan deru dan polusi kendaraan yang melintas. Sebagian dari anak tersebut terlihat tertidur di dalam kain gendongan.
Pantauan serupa juga terlihat di Jalan Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di dekat Kantor Penghubung Pemerintah Sulawesi Selatan.
Namun, jumlah mereka tidak sebanyak biasanya. Sampai dengan pukul 08.00 WIB, ada empat joki yang mangkal di jalan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan sudah mendapat pelanggan.
Padahal di kawasan ini, sampai dengan pukul 09.00 WIB, biasanya masih berjajar para joki.
Baca Juga
Advertisement
Pemandangan lain terlihat di antara para joki yang mangkal di Jalan Haji Agus Salim. Yaitu, sepeda motor dengan seorang yang duduk di atas joknya.
"Jadi, kalau ada razia tinggal naik motor saja," kata salah seorang joki perempuan, Lela, saat ditemui Liputan6.com, Rabu (30/3/2016).
Rencana penghapusan jalut 3 in 1 menyusul pengungkapan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan terhadap kejahatan perbudakan anak.
Ahok mengapresiasi langkah kepolisian dalam mengungkap kejahatan tersebut. Bahkan, dia melihat ada dugaan kejahatan serupa di jasa penumpang 3 in 1.
"Sebenarnya enggak perlu ada 3 in 1 juga. Kalau pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang bawa mobil. Ini kan enggak benar," ucap Ahok, Senin 28 Maret