Jokowi: Proyek Infrastruktur Jangan Hanya Sampai Groundbreaking

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengembangkan kawasan industri di beberapa titik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Mar 2016, 10:51 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengembangkan kawasan industri di beberapa titik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mendukung pembangunan kawasan industri tersebut, Jokowi juga meminta pembangunan infrastruktur sehingga investor ingin menanamkan modalnya di kawasan industri.

Dalam dialog publik dengan tema Membangun Ekonomi Indonesia yang berdaya Saing yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam masa pemerintahannya salah satu fokus kerja adalah mengembangkan kawasan industri.

Untuk pengembangan hal tersebut, Jokowi meminta agar dibarengi dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan dan juga bandara. "Mana ada investor masuk ke kawasan industri tanpa ada sarana dan prasarana yang mendukung," jelas dia di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Oleh karena itu, Jokowi terus mengawal pembangunan infrastruktur terutama di luar Jawa. Ia pun bercerita bahwa untuk mengawal pembangunan tersebut dirinya terus melakukan inspeksi mendadak untuk setiap proyek yang ada. Untuk satu proyek Jokowi bisa mengunjungi hingga lebih dari 6 kali. 

ia juga meminta kepada setiap kementerian atau lembaga yang menaungi pembangunan infrastruktur tersebut selalu memberikan perkembangan pembangunan infrastruktur. "Kalau jalan tol sudah dibangun berapa kilometer harus dilaporkan kepada saya," kaya Jokowi. 

Hal tersebut dilakukan karena dirinya memang ingin benar-benar mengawal pembangunan infrastruktur tersebut. Alasannya, selama ini banyak sekali pembangunan yang hanya berhenti di groundbreaking saja. 

"Di tol Trans Sumatera ada warga yang membisiki saya kalau ini sekitar 30 tahun atau 35 tahun lalu juga sudah ada groundbreaking tapi tidak dilanjutkan," tuturnya. Pengawasan tersebut dilakukan agar pembangunan yang hanya groundbreaking tidak terjadi pada masa pemerintahan dirinya. 

Jokowi pun meminta kepada Badan Usaha Milik Negara yang melaksanakan pembangunan untuk terus melaporkan perkembangan proyek. (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya