Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggenjot proyek infrastruktur di Tanah Air guna mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Jokowi mengaku saat ini Indonesia memang jauh tertinggal dari negara lain soal infrastruktur. Dia mencontohkan panjang jalan tol di Tiongkok kini sudah mencapai 6.000 kilometer (km), sementara Indonesia usai 70 tahun merdeka baru memiliki jalan tol sepanjang 840 km.
"Artinya kita harus mengejar ketertinggalan kalau mau berkompetisi," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Dialog Publik "Membangun Ekonomi yang Berdaya Saing" di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Untuk itu, pemerintah akan membangun sejumlah proyek infrastruktur, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek listrik 35 ribu megawatt (MW) hingga 2019.
Baca Juga
Advertisement
Namun sayangnya, Jokowi mengaku banyak yang tidak percaya dengan target yang ditetapkannya tersebut. Misalnya dalam proyek 35 ribu MW, target itu dianggap terlalu ambisius karena ditargetkan bisa selesai dalam lima tahun.
Rasa pesimistis itu sebenarnya wajar sebab selama 70 tahun Indonesia merdeka, negeri ini baru punya pembangkit listrik dengan total kapasitas 53 ribu MW.
"Banyak yang tidak percaya, lima tahun sulit, Pak. Pesimis sekali kita. Tapi kalau saya berpikir bagaimana buat itu jadi masuk akal," ucap Jokowi.
Caranya, kata Jokowi, adalah dengan mencari akar dari permasalahan yang menghambat proyek infrastruktur dan mencari solusinya.
"Kita lihat problemnya apa? Itu kan ada dua, yaitu izin dan pembebasan lahan," ujar Jokowi. (Yas/Ndw)