Citizen6, Jakarta - Masih ingat dengan Stasiun Kereta Kami-Shirataki yang menjadi perbincangan hangat di awal tahun ini? Stasiun ini memiliki keunikan karena hanya mempunyai satu penumpang setiap harinya.
Baca Juga
Advertisement
Japan Railway selaku perusahaan yang mengontrol jalur stasiun tersebut bermaksud menutup stasiun itu karena tidak mendatangkan keuntungan. Namun, pemikiran mereka berubah begitu tahu ada satu gadis muda menggunakan stasiun kecil itu untuk pergi ke sekolah tiap hari.
Demi menghormati dan menghargai si gadis remaja, Japan Railway memutuskan tetap membuka stasiun itu. Setiap harinya, kereta berhenti di Stasiun Kami-Shirataki sesuai waktu berangkat dan pulang sekolah si gadis. Japan Railway mengabarkan akan melakukan hal tersebut hingga si gadis lulus sekolah menengah.
Maret ini, gadis yang tak disebutkan namanya itu menyelesaikan sekolahnya. Tentu saja, ini berarti nasib Stasiun Kami-Shirataki berakhir sudah. Mengetahui hal tersebut, jurnalis dan warga mendatangi stasiun tersebut untuk memberikan penghormatan terakhir.
Suasana khidmat namun hangat meruyak dari orang-orang yang datang. Penjaga stasiun bahkan mendirikan tenda, menawarkan ubi rebus dan susu gratis untuk mereka yang hadir.
Di mana-mana, dipasang spanduk bertuliskan "Stasiun Kami-Shirataki, Terima Kasih untuk 69 Tahunnya." Karangan bunga diletakkan di bagian dalam stasiun.
Beberapa saat kemudian, sebuah kereta tiba. Beberapa orang telah berada di atasnya. Orang-orang tersebut naik dari stasiun lain untuk memberikan penghormatan terakhir.
Suasana haru merebak. Orang-orang yang datang seperti ingin mengenang masa-masa mereka menunggu di stasiun tersebut, menanti kedatangan kereta yang akan membawa mereka ke tempat lain. Tapi seperti kerak yang menempel di besi, kenangan di stasiun itu tak akan hilang begitu saja.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6