Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi pasar terbesar di ASEAN. Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, penjualan roda empat nasional unggul terhadap Thailand -- negara dengan pasar otomotif terbesar-- dalam tiga tahun terakhir.
Tapi sayangnya, dalam hal produksi, Indonesia bisa dibilang masih kedodoran. Dengan penjualan domestik tahun lalu sebesar 1 juta unit, total ekspornya hanya 200 ribu unit saja. "Indonesia cuma seperlima Thailand," kata Yohannes saat ditemui di kawasan Cikini, yang ditulis Rabu (30/3/2016).
Data Federation of Thai Industries, penjualan domestik sepanjang Januari-Desember 2015 mencapai 799.632 unit dengan angka ekspor 1.204.895 unit.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Yohannes beranggapan ada sejumlah hal yang menyebabkan prinsipal lebih memilih Thailand sebagai basis produksi. Misalnya, regulasi dan fasilitas pelabuhan di sana yang lebih baik.
Kemudian soal standar emisi, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) itu juga menilai Indonesia terbelakang. Sebab, banyak negara di ASEAN yang sudah menerapkan Euro4 sementara Indonesia setia pada Euro2.
"Indonesia tertinggal kalau kita bicara emisi gas buang. Thailand dan Malaysia sudah Euro 4. Indonesia masih agak sedikit terbelakang, kita masih pakai di Euro 2," papar Yohannes.
"Kalau sudah begini, dilema buat kami. Karena kami ingin ekspor. Tapi kalau ekspor mobil harus Euro4 sedangkan pasar domestiknya Euro2, kan berat."
Bicara ke pemerintah
Terkait isu ini, Gaikindo selaku perwakilan industri selalu mengomunikasikannya ke pemerintah. "Kami tahu ada hybrid dan electric. Prinsipal sudah bermain ke arah sana. Tapi semua kembali kami bermain dengan aturan yang ada di Indonesia," tutur Yohannes.
Penerapan standar emisi Euro4 mustahil diterapkan dengan kualitas bahan bakar yang belum memenuhi persyaratan. "Misal kami mau masukin mobil Euro4 ke Indonesia, dengan kualitas bakar yang ada akan sulit dan harus dimodifikasi sesuai kondisi lokal."
Sekadar informasi Eropa sudah lebih maju dengan menerapkan standar Euro6, diikuti China dan Korea dengan Euro5. Sementara Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, serta India menetapkan Euro4 sebagai standar.