Liputan6.com, Burma - Presiden Myanmar yang baru, Htin Kyaw, resmi dilantik, Rabu (30/3/2016) waktu setempat. Ia menjadi pemimpin sipil pertama yang terpilih sejak lebih dari 50 tahun silam.
Htin Kyaw berasal dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Ia menggantikan Thein Sein yang memperluas reformasi selama lima tahun masa pemerintahannya.
Baca Juga
Advertisement
Thein Sein menjadi presiden Myanmar dalam pemerintahan sipil yang disebut quasi-civilian government sejak 2011, mengakhiri kekuasaan militer selama beberapa dekade. Ia disebut memulai proses reformasi di Myanmar, yang juga dikenal sebagai Burma.
Serah terima jabatan presiden ini, seperti dikutip dari BBC, merupakan akhir dari proses transisi terhadap NLD, sebagai partai pemenang pemilu pada November 2015.
Kandidat lain, Henry Van Thio dan Myint Swe, akan menjadi wakil presiden.
Pekan lalu, NLD mengumumkan pemerintahan baru -- termasuk Suu Kyi yang akan menjadi menteri luar negeri, kepala kantor presiden, menteri pendidikan serta menteri energi dan listrik.
Militer tetap mengontrol tiga kementerian -- pertahanan, dalam negeri dan hubungan perbatasan.
Menurut UU, Suu Kyi dilarang menjadi presiden karena memiliki anak dan suami yang berkewarganegaraan asing. Tetapi dia mengatakan akan tetap memerintah melalui wakilnya.
Orang Dekat Aung San Suu Kyi
Htin Kyaw menang dalam pemilihan presiden di parlemen pada awal bulan ini. Ia mengalahkan kandidat lain dari NLD, dan calon yang dinominasikan militer dengan perolehan suara 360 dari 652 suara.
Pria berusia 69 tahun itu merupakan orang dekat Suu Kyi. Dia merupakan lulusan universitas di Inggris, yang memiliki reputasi sebagai sosok yang jujur, loyal, dan rendah hati.
Ayahnya yang merupakan penulis dan penyair Min Thu Wun, menjadi anggota parlemen pada pemilu 1990. Istrinya Su Su Lwin, merupakan anak dari pendiri NLD, dan merupakan anggota parlemen sekaligus anggota partai yang terkenal.
Htin Kyaw juga menjadi pejabat senior dalam Yayasan Daw Khin Kyi, yang didirikan untuk menghormati ibunda Suu Kyi. Ia juga sering terlihat bersama dengan pemimpin NLD itu, dan melayaninya sebagai sopir dari waktu ke waktu.