Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II terus mendorong kelancaran arus barang ekspor dan impor di pelabuhan yang dikelolanya. Untuk merealisasikan hal ini, perusahaan pelat merah tersebut menyiapkan dana sebesar Rp 23 triliun.
Direktur Keuangan Pelindo II Orias T Moedak mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo II.
Untuk Tanjung Priok, Pelindo II mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun, Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat sebesar Rp 5 triliun, Pelabuhan Sorong di Papua Rp 2,5 triliun dan pengembangan proyek kanal Cikarang Bekasi Laut sebesar Rp 3,5 triliun.
"Terminal Kalibaru sudah hampir rampung tinggal IT yang masih membutuhkan waktu untuk kita selesaikan secara bertahap dan di pertengahan tahun ini bisa digunakan," ujar dia di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, saat ini Pelindo II tengah fokus pada pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok. Hal tersebut karena arus ekspor dan impor barang di Indonesia mayoritas dilakukan di pelabuhan tersebut.
"Pengembangan ke depan masih fokus dikembangkan di Tanjung Priok. Arus ekspor impor 60 persen ada di sini," kata dia.
Meski demikian, lanjut Orias, pihaknya tetap melakukan pengembangan di pelabuhan-pelabuhan lain. Ini karena kelancaran arus ekspor dan impor barang nasional tidak ditentukan oleh satu pelabuhan saja.
"Tapi kita juga kembangkan di luar Priok. Karena kan pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri, karena dia pelru berlayar ke pelabuhan-pelabuhan lainnya seperti ke Kalbar, Cirebon, Tanjung Perak dan Papua barat," tutur dia. (Dny/Ahm)