Cacat Bukan Akhir Segalanya

Terpuruk setelah didera bencana gempa Yogyakarta, sebagian korban justru mampu membalikkan keadaan yang terpuruk menjadi pintu kesempatan meraih sukses yang lebih baik.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2009, 08:30 WIB
Liputan6.com, Padang: Selamat tapi harus menerima kenyataan bahwa kini menyandang cacat fisik. Inilah kenyataan yang harus dihadapi sebagian korban gempa di Padang, Sumatra Barat. Tak jarang masalah cacat fisik ini kemudian melebar hingga menjadi kemunduran mental bagi si korban. Namun, sejumlah korban cacat fisik gempa Yogyakarta membuktikan cacat fisik tak serta merta putusnya harapan.

Korban gempa Yogyakarta, Sunarto, misalnya. Tulang belakang Sunarto patah hingga lumpuh dari pinggang ke bawah. Sebelum gempa, ia berkeliling berdagang siomay. Namun dengan kecacatan fisik yang dialami sekarang, Sunarto tak lagi bisa menjalani profesinya itu. Untunglah semangat membuat Sunarto mengubah keterbatasan menjadi pintu sukses. Kini ia memiliki sumber penghasilan lebih layak dengan membuka kantin.

Sunarto hanyalah sebagian kisah sukses penyandang cacat pascabencana. Rekan-rekan Sunarto sesama korban gempa Yogyakarta juga berhasil membalikkan keterpurukan menjadi kemenangan. Selengkapnya, simak video.(ZAQ)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya