Kemlu Kantongi Info Kondisi dan Posisi 10 WNI Sandera Abu Sayyaf

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, berkomunikasi dengan Menlu Filipina pukul 08.13 WIB pagi tadi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Mar 2016, 12:09 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kiri) menjelaskan saat diskusi di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat. (4/2/2016). Dalam diskusi dengan wartawan tersebut, memberikan info update terkini terkait OKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pencarian Warga Negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina terus diintensifkan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sudah ada perkembangan terkait pencarian 10 ABK asal Indonesia itu.

"Pergerakan, posisi, dan kondisi para ABK yang disandera telah kami peroleh," jelas Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut mengatakan, sampai saat ini dia terus berkomunikasi intensif dengan Pemerintah Filipina. Terutama dengan Menteri Luar Negeri Filipina.

"Komunikasi terakhir dengan Menlu Filipina saya lakukan pagi ini, pukul 08.13 WIB," tambah dia.

10 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal itu disandera kelompok perompak Abu Sayyaf saat kapal mereka memasuki perairan Filipina. Ada 2 kapal yang dibajak yakni kapal Brahma 12 dan kapal Anand 12. Keduanya mengangkut batu bara seberat 7.000 ton.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanantha Nasir mengatakan, Kemlu menerima informasi tentang penyanderaan itu pada Senin 28 Maret 2016. Usai menerima informasi, Kemlu langsung mengecek kebenarannya.

Berdasarkan informasi, Kemlu mengetahui kedua kapal dibajak saat dalam perjalanan dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan. Meski demikian, tidak diketahui persis kapan kapal dibajak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya