Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya untuk melatih 100.000 pengembang seluler (mobile developer) di Indonesia, Google Indonesia menyelenggarakan sebuah kegiatan bernama Google For Mobile.
Kegiatan yang diselenggarakan selama satu hari ini diikuti oleh setidaknya ratusan orang pengembang aplikasi dan gim (game) perangkat seluler di Indonesia, Kamis (20/3/2016).
Workshop ini merupakan komitmen nyata Google dalam mendukung rencana pemerintah Joko Widodo melatih 100.000 pengembang seluler yang ditargetkan selesai pada 2020.
Baca Juga
Advertisement
Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami mengemukakan, ratusan pengembang Indonesia sebelumnya mendaftar untuk mengikuti kegiatan bebas biaya ini.
Google Indonesia pun menyiapkan ahli produk Google, pemimpin industri, dan pengembang dunia maupun dalam negeri untuk memberikan tips dan praktik terbaik guna membuat sebuah produk (aplikasi dan gim) yang disukai oleh pengguna.
"Jika berbicara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan online, Indonesia adalah negara mobile-first. Smartphone jadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia," kata Veronica saat membuka acara di Sheraton Gandaria, Jakarta.
Bahkan, saat ini banyak pengembang aplikasi lokal yang sudah menunjukkan karyanya. Sayangnya, menurut Veronica, hanya satu aplikasi buatan anak bangsa yang berhasil masuk dalam daftar 1.000 aplikasi teratas di dunia.
Untuk itu, Google mencoba memberikan tips dan trik tentang bagaimana membuat sebuah aplikasi, yang selain bermanfaat bagi penggunanya tetapi juga bisa menghasilkan uang bagi pengembangnya.
Hadir sebagai pemateri di antaranya adalah Head of Business Development SEA, IN & AU/NZ Google Play Kunal Soni. Dalam kesempatan tersebut, Soni menjelaskan tentang Android yang bermula dari sebuah ide membuka standar terbuka di sektor seluler.
"Kini, Android merupakan platform paling populer di dunia dengan pengguna lebih dari 1,4 miliar. Sementara, jumlah yang dibayarkan oleh Google pada pengembang aplikasi mencapai angka US$ 7 miliar atau setara dengan Rp 93,3 triliun," katanya.
Menurutnya, dengan melihat penetrasi smartphone yang terus berkembang hingga 43 persen di tahun 2015, maka pengembang aplikasi dan gim memiliki peluang sangat besar untuk mendapatkan penghasilan dari produknya.
Sebagai informasi, Google For Mobile merupakan salah satu dari beberapa langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan pada 2020.
Beberapa program yang dilakukan oleh Google Indonesia, di antaranya dengan pembentukan kelompok belajar (Google Kejar) di lima Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bandung hingga Google Launchpad Accelerator.
Google Launchpad Accelerator sendiri merupakan upaya Google memajukan startup di Indonesia dengan mengirim lima startup dengan kriteria tertentu untuk belajar dan mengikuti pelatihan di markas Google di Mountain View, California.
(Tin/Isk)