Penjelasan Menteri Yuddy Soal Servis untuk Temannya di Australia

Dalam surat itu, Sekretaris Kemenpan RB meminta Konjen RI di Australia memberikan fasilitas kepada koleganya bernama Wahyu Dewanto.

oleh Muhammad Ali diperbarui 31 Mar 2016, 20:56 WIB
Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisandi memimpin rapat interent di Kementrian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Senin (2/11/2015).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Surat Kemenpan RB yang meminta Konsulat Jenderal RI di Sydney memberikan fasilitas untuk anggota DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto beredar. Dalam surat itu disebutkan bahwa Wahyu berkunjung ke Sydney bersama 5 anggota keluarga pada 24 Maret-2 April 2016.

Fasilitas yang diminta ialah berupa akomodasi dan transportasi selama anggota DPRD dan keluarganya itu berada di Sydney.

Menanggapi surat itu, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi menyatakan pihaknya tidak pernah tahu adanya surat tersebut. Selain itu, ia juga tidak pernah memerintahkan pemberian bantuan fasilitas itu.

"Saya sedang menginvestigasi atas informasi atau arahan siapa surat itu dibuat," kata Yuddy dalam pesan tertulis, Kamis (31/3/2016). 

Namun begitu, Yuddy mengaku bahwa Wahyu yang juga anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura itu merupakan rekannya. Status itu tak bisa menjadikan dia mendapatkan fasilitas khusus dalam perjalanan pribadinya ke luar negeri.

"Maksud Pak Sekretaris Menteri (Dwi Wahyu Atmaji) baik, hanya tidak seharusnya dengan surat. Juga tidak harus dengan fasilitas seperti itu. Cukup dijemput dan diantar ke tempatnya saja, sebagaimana lazimnya protokoler tamu umumnya," ujar dia.

Yuddy menegaskan akan menyelidiki hal ini. Pihaknya akan mengusut oknum yang membocorkan surat tersebut di internal lembaganya.

"Ke dalam, usut siapa yang membocorkan," tegas Yuddy.

Protap Kemenlu

Sedangkan Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyatakan pihaknya telah memiliki prosedur tetap (protap) dalam memberikan fasilitas kepada delegasi atau tamu dinas yang berada di luar negeri. 

"Perwakilan sudah memiliki protap baku terkait pengaturan dan fasilitasi bagi delegasi atau tamu dinas. Selama kunjungan itu resmi/dinas dan ada instruksi Kemlu akan di laksanakan sesuai protap. Dalam hal ini tidak ada instruksi dari Kemlu," ujar pria yang akrab disapa Tata ini saat diminta konfirmasi.

Sebelumnya beredar surat dari Menteri Yuddy yang meminta Konjen RI di Australia memberikan fasilitas kepada koleganya bernama Wahyu Dewanto. Fasilitas yang diminta berupa akomodasi dan transportasi selama dia dan keluarga berada di Sydney.

Berikut isi dari surat berkop kemen PAN-RB tersebut:

Kepada Yth, 

Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
di
Jakarta

Bersama ini kami beritahukan bahwa sdr. Wahyu Dewanto Suripman, kolega Bapak Yuddy Chrisnandi, Meneteri PANRB akan berkunjung ke Australia (Sydney and Gold Coast) bersama 5 orang anggota keluarga lainnya, yaitu:
1. Ibu Utari Ayundhani Tauchid
2. Ibu Prapti Painem
3. Clarissa Mutiara Dewanto (anak-anak)
4. Muhammad Sultan Adilla (Anak-anak)
5. Muhammad Emir Adilia (Anak-anak)

Kunjungan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret-2 April 2016 dengan perincian jadwal terlampir.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bapak Menteri PANRB mohon bantuan kiranya Konsulat Jenderal RI di Sydney dapat menyediakan fasilitas berupa akomodasi dan transportasi selama sdr. Wahyu Dewanto dan keluarga berada di Sydney.

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terimaka kasih.

Sekretaris Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi

Dwi Wahyu Atmaji

Tembusan:
1. Menteri PANRB Jakarta
2. Duta Besar RI untuk Australia di Canberra
3. Konsul Jenderal RI di Sydney

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya