Liputan6.com, Sakhir - Rio Haryanto memang gagal finis di seri perdana Formula 1 2016 yang berlangsung di Albert Park, Australia, dua pekan silam. Mobil Manor Racing MRT05 yang dikendarainya mengalami kerusakan. Manor Racing hanya bisa mengantarkan satu pembalapnya saja Pascal Wehrlein ke garis finis di posisi ke-16 di Albert Park.
Baca Juga
- Messi Incar Gol ke-500 di El Clasico
- Rival Rio Haryanto Gantikan Posisi Alonso di McLaren
- 6 Pemain Asing Terbaik yang Pernah Dimiliki Persib
Advertisement
Tapi dia punya peluang besar finis di depan Wehrlein saat balapan di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Minggu (3/4/2016). Pembalap kelahiran Solo itu bisa dibilang sudah cukup "akrab" dengan Sirkuit Sakhir.
Pada 2015 saat masih balapan di GP 2 bersama Campos Racing, pria asal Solo itu finis di urutan pertama dalam sprint race dan berada di urutan kedua pada feature race. Hanya saja Rio belum pernah balapan di malam hari.
"Ini adalah balapan malam pertama saya. Tentu ini menjadi sangat istimewa," kata pembalap berusia 23 tahun tersebut, seperti dikutip dari laman Facebook Manor Racing.
Sudah kenal dengan Sirkuit Sakhir, Rio pun mempunyai keunggulan dari rekannya. Wehrlein sendiri mengakui kalau dirinya tidak mengenali karakteristik Sirkuit Sakhir. Pembalap jebolan akademi Mercedes itu belum pernah menjajal secara langsung kondisi aspal di Bahrain.
"Bahrain adalah tempat yang baru bagi saya, sama seperti di Melbourne. Saya hanya mengetahui lintasan di Bahrain melalui simulator milik Mercedes. Saya berlatih dengan simulator itu dalam satu tahun terakhir," kata Wehrlein, seperti dikutip dari Speedweek.
Selain tidak mengenali Sirkuit Sakhir, Wehrlein ternyata belum pernah balapan di bawah sinar bulan. "Saya hanya berkendara dengan mobil pribadi pada malam hari. Tapi waktu test di Abu Dhabi saya melakukannya di sore hari," ucapnya.
Rio bisa saja finis di depan Wehrlein bila kesialan tidak menghampirinya seperti di Albert Park. Ketika balapan di Austalia, Rio gagal finis karena mengalami kerusakan pada gearbox.