Liputan6.com, Yogyakarta - Kerja politik butuh dana operasional. Demikian juga Jogja Independent (Joint) yang akan meramaikan Pilkada 2017 Kota Jogja dengan mengusung nama-nama dari jalur independen.
Koordinator Sekretariat Jogja Independent (JOINT) Yustina Neni mengaku pihaknya membutuhkan dana demi operasional tim dan relawan. Untuk itu panitia mengusung konsep urunan warga demi kwbutuhan pencalonan dari jalur Independen.
Dalam sistem urunan itu, setiap warga diperbolehkan untuk berkontribusi. Tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga dalam bentuk alat sekretariat hingga konsumsi makan siang seperti sayur lodeh.
"Intinya urunan ini seikhlasnya dan terbuka. Yang jelas asal tidak ada kepentingan, kita tetap menjaga independensi. Mereka bisa kasih uang, ada laptop, komputer, hingga konsumsi makan siang kita seperti sayur lodeh. Daripada beli makan di luar mahal kan," kata Yusneni, Kamis, 31 Maret 2016.
Baca Juga
Advertisement
Koordinator Bagian Urunan Jogja Independent, Rifqi Fauzi, mengatakan hasil sementara warga mulai memberikan urunannya dalam berbagai bentuk. Khusus yang "urun" dalam bentuk uang sudah mencapai 8 juta. Jumlah itu akan terus bertambah karena antusiasme masyarakat yang ingin perubahan dari Joint.
"Sementara 8 juta per hari kemarin. Dari empat orang warga Jogja. Ini terbuka tidak ada kepentingan apapun," ujar Rifqi.
Rifqi mengaku karena menerima banyak uang ini pihak panitia akan memberikan laporan secara detail. Laporan akan dapat dilihat dari berbagai media yang akan digunakan panitia. Ia menyatakan perincian sumbangan dapat dilihat di laman Joint.
"Penggalangan dana disebar lewat media media seperti web. Nanti di web ini akan melaporkan posisi rekening Joga Independent," ujar Rifqi.