Terungkap, Modus di Balik Selfie dengan Pembajak Egypt Air

Benn Innes dicap sebagai pembohong ketika mengaku meminta selfie dengan pembajak. Lalu, apa alasannya selfie dilakukan?

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 02 Apr 2016, 09:04 WIB
Innes bersama Seif Eldin Mustafa pembajak pesawat Eygpt Air. (dailymail)

Liputan6.com, Jakarta - Kopilot pesawat Egypt Air yang dibajak telah mengungkapkan alasan sebenarnya selfie warga Inggris dan pramugari diambil dengan pembajak.

Foto Benn Innes dan Niera Atef bersama Seif Eldin Mustafa, pembajak Egypt Air dilakukan bukan tanpa alasan.

Belakangan diketahui selfie diambil seorang warga Belanda untuk memberikan penampakan wajah pelaku kepada pihak kepolisian, seperti yang dikatakan kopilot, Hamd al-Qaddah, 32 tahun.

"Aku mengirim semua ke Kairo dan Siprus melalui aplikasi Whatsapp. Jadi aku mengambil foto-foto pelaku pembajak," ungkap Qaddah kepada Newsweek.

Selfie warga Inggris Ben Innes dan pramugari Eygpt Air, Niera Atef. (dailymail)

"Salah satu pramugari ber-selfie dengannya. Foto diambil dengan niat lain, ia mengatakan, 'boleh aku foto bersamamu?' Ini dilakukan agar polisi bisa melihat tampang pembajak dan apa yang dikenakan."

"Kami yang melakukan ini. Namanya Naira. Dia yang melakukan tipuan itu."

Kamis pagi, sebuah rekaman beredar di dunia maya memperlihatkan Innes berjalan melalui lorong pesawat dan mengambil foto dengan pelaku pembajakan.

Video diambil oleh salah seorang penumpang yang sedang duduk, Innes terdengar bertanya "Apa boleh?" ketika ia diminta datang oleh pramugari untuk berfoto. Ia kemudian memberikan ponselnya kepada Naria.

Namun, Innes tak mengatakan itu kepada The Sun Innes. Ia mengungkapkan,"Entah kenapa aku melakukannya, aku hanya berusaha untuk tetap tenang dan ceria di tengah-tengah kejadian itu," katanya.

"Aku berpikir jika itu bom sungguhan, sudah tidak ada harapan lagi. Lalu aku mengambil peluang untuk melihat lebih dekat," lanjutnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ia mengirim SMS kepada ibunya setelah selfie dengan Mustafa.

Ibunya, Pauline panik dan mengatakan kepada putranya, untuk tidak melakukan sesuatu yang akan menarik perhatian pembajak.

"Ibuku sangat panik, dan terus mengatakan untuk tidak melakukan sesuatu yang bakal menarik perhatian. Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakan bahwa aku selfie dengan sang pembajak," ungkapnya

Ia juga mengirim foto tersebut kepada salah satu temannya dengan keterangan,"Kalian tahu, aku tak pernah macam-macam. Nyalakan TV kalian bung!!!'

Innes, kemudian mengirim foto kepada teman-temannya. (dailymail)

Innes yang kini dianggap orang bodoh oleh petugas Mesir, mengaku kepada dunia bahwa ia dengan nekat menghampiri Mustafa untuk berfoto dengannya. Ia kemudian mengirimnya foto yang ia labelkan sebagai 'selfie terbaik sepanjang masa' kepada salah satu temannya.

Namun, kini fotonya yang merebak di dunia maya memungkinkan Innes mendapatkan masalah dengan perusahaannya.

Perusahaan yang bergerak dalam manajemen limbah, TWMA mengatakan mereka akan berbicara dengan Innes terkait insiden ketika kembali ke Inggris.

Meski sudah tiba di Inggris kemarin malam, ia tidak akan bekerja pada minggu ini.

Menurut laporan, setibanya di Inggris, Innes diincar oleh wartawan, namun memberikan sikap negatif dengan merebut ponsel seorang jurnalis.

Sandera terakhir yang dilepas oleh Mustafa diantaranya Ben Innes. (dailymail)

Juru bicara TWMA mengatakan,"Ben Innes bekerja di kantor cabang Alexandria dan sedang melakukan perjalanan pulang ketika pembajakan terjadi."

"Kami terus melakukan komunikasi dengan Ben dan keluarganya, memberikan dukungan terhadap peristiwa yang terjadi Selasa lalu. Kami senang mendengar penumpang dan awak meninggalkan pesawat dengan selamat."

Perhatian kami sekarang ini adalah untuk mendatangkan Ben kembali Inggris dan memberikan segala bantuan yang ia perlukan."

"Sebelum ia bisa kembali bekerja dan pertemuan dilakukan, ia tidak akan memberikan komentar lanjutan."

Warga Mesir bernama Mustafa membajak penerbangan domestik Egypt Air MS181 yang membawa 62 orang, di antaranya 8 warga Inggris dan 10 warga Amerika tak lama setelah lepas landas dari Kairo.

Negosiasi dengan sang pembajak menghasilkan pelepasan sebagian besar sandera kecuali awak kapal dan empat warga asing, di antaranya Innes.

Setelah negosiasi selama 6 jam, awak bersama Innes dan dua warga asing lainnya dilepas sebelum pembajak menyerahkan diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya