UN 2016 Siap Digelar, Ini Persamaan dan Bedanya dengan 2015

Menurut Anies, ada 7,6 juta peserta UN SMP dan SMA sederajat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Apr 2016, 16:03 WIB
(Liputan6.com/Johan Tello)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menggelar Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat, yang akan berlangsung mulai Senin 4 April mendatang.

"Pelaksanaan UN itu dilaksanakan dengan semangat yang sama seperti tahun lalu. Kita akan mengukur kinerja peserta didik dalam pendidikan," kata Mendikbud Anies Baswedan di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
 
"Dan tahun ini sama seperti tahun kemarin, UN tidak digunakan untuk menentukan kelulusan siswa," sambung dia.

Anies menjelaskan hasil pelaksanaan UN tahun ini masih sama seperti tahun lalu, yaitu menghasilkan nilai untuk siswa dan indeks integritas untuk sekolahnya.

"Seperti tahun lalu, hasilnya 2, yaitu angka untuk siswa dan kedua indeks integritas untuk sekolah. Setiap sekolah dapat 2 angka itu. Ada 2 dimensi hasil UN-nya, vertikal yaitu angka integritas untuk sekolah dan kedua capaian nilai siswa," papar dia.

"Yang kita harapkan nilai tinggi dan integritas juga tinggi. Adapun penyelenggaraannya kita ada 2 model? pertama berbasis kertas, masih tradisional dan kedua UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) berbasis komputer," sambung mantan rektor Univeristas Paramadina itu.

Menurut Anies, perbedaan UN 2016 ini adalah jumlah peserta UN SMP dan SMA sederajat sebesar 7,6 juta. Sekolah dan siswa yang mengikuti UNBK mengalami kenaikan 800% sampai 900% tahun ini.

"Pada tahun ini sekolah yang menggunakan UNBK meningkat sampai 800 hingga 900%. Tahun lalu 554 sekolah (UNBK), tahun ini meningkat jadi 4.381 sekolah, adapun siswanya meningkat dari 170 ribu menjadi 921 ribu peserta," kata dia.

Bahkan, kata Anies, ada 1 wilayah yang penyelenggaraannya 100% UNBK. "Itu Surabaya. Lalu Yogyakarta persentasenya tertinggi 31% siswa menggunakan komputer dan Jakarta 29%," sambung dia.

Terkait waktu pelaksanaan UN SMA sederajat, Anies menyebutkan, akan dilakukan pada 4 sampai 6 April. Sedangkan yang menggunakan komputer akan dilanjutkan pada 7 sampai 12 April. Sementara UN SMP akan dilaksanakan pada 9 sampai 12 Mei.

Anies menjelaskan, penilaian UN nanti akan dibagi dalam 4 kelompok, mulai dari sangat baik sampai kurang.

"Penilaian dalam 4 kelompok, yaitu sangat baik nilainya lebih dari atau sama dengan 85, baik dengan nilai 70 sampai 75, cukup dengan nilai 55 sampai 70, dan kurang dengan 55 ke bawah," kata dia.

Anies berharap saat pelaksaan UNBK nanti, pasokan listrik dipastikan tidak terganggu selama UN, meski alternatif sudah disiapkan dengan pembangkit listrik.

"Di seluruh daerah yang UNBK, Pemda bisa mengkomunikasikan dengan PLN, meski sudah disiapkan genset dan lain-lain. Tapi kami harapkan ada koordinasi antara Pemda dengan PLN," kata Anies.

"Dan meski nanti akan ada ujian perbaikan, tapi kami sangat berharap para siswa dapat berhasil dan sukses hanya dengan mengikuti 1 kali UN. Kami tidak berharap anda (siswa) mengandalkan UN perbaikan," tandas Anies.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya