Liputan6.com, Jakarta - Uber ternyata memiliki cara unik untuk merekrut pekerja bidang teknisi software. Perusahaan rintisan asal San Fransisco tersebut diketahui menggunakan gim sebagai metode perekrutan.
Teknisi Microsoft Joshua Debner adalah seorang yang pernah mengalami pola perekrutan unik tersebut. Suatu ketika, ia menggunakan Uber untuk pergi ke suatu tempat.
Ternyata, tak lama setelah itu muncul notifikasi di layar smartphone miliknya, yang mengajak memainkan gim Code on The Road. Belakangan, gim tersebut diketahui ternyata dikembangkan oleh Uber sendiri.
Menanggapi kabar tersebut, Uber tak menampik pihaknya sedang mengembangkan cara baru perekrutan karyawan.
Dilansir dari laman Business Insider, Sabtu (2/4/2016), cara ini dilakukan untuk menarik para insinyur bekerja di Uber dengan menguji kemampuan coding mereka selama perjalanan memakai Uber.
Baca Juga
Advertisement
"Kami selalu memiliki cara baru untuk menjangkau calon potensial yang ingin bergabung dan membantu memecahkan masalah bersama tim," ujar juru bicara Uber menanggapi kabar tersebut.
Uber beralasan gim dipilih untuk memberikan kesempatan para para kandidat menunjukkan kemampuan dengan cara yang berbeda dan menyenangkan.
Namun, pola perekrutan Uber ini ternyata menuai kritik. Salah satunya mengenai sumber informasi Uber mengenai calon rekrutan. Salah satunya, dalam kasus Debner, ia mengatakan tak pernah sama sekali mendaftar ataupun menghubungi Uber terkait pekerjaan.
Pun demikian, Uber menegaskan tidak menggunakan informasi pribadi untuk mengenali calon rekrutmen. Pencarian kandidat disebut hanya menggunakan pengenalan geografis untuk mengetahui wilayah yang memiliki banyak pekerja teknologi.
Uber sendiri bukan perusahaan pertama yang menggunakan tantangan rahasia atau gim untuk menjaring pegawai baru. Diketahui beberapa waktu lalu Google juga memakai cara perekrutan serupa. Perusahaan itu memiliki tes rahasia yang hanya dapat dibuka ketika seseorang membuka program tertentu.
(Dam/Ysl)