Liputan6.com, Jakarta - Aksi saling saling tak jarang membuat pebalap MotoGP tergelincir. Sebagai balapan paling bergengsi di ranah roda dua, tentu saja para ahli mempertimbangkan keselamatan `si joki.` Salah satunya mewajibkan mereka mengenakan racing suit sebagai perlengkapan keselamatan.
Perlengkapan ini tentu saja dibuat dengan spesifikasi yang istimewa untuk mencegah cedera. Lalu teknologi macam apa yang tertanam di seperangkat pakaian itu? Menurut laman Redbull, semua racing suit yang dikenakan pembalap dibuat dari bahan yang sangat baik dan teknologi terkini dengan tingkat perlindungan tertinggi.
Jeremy Appleton dari Alpinestars menjelaskan total berat racing suit sekira 4,5 kg. Bahan yang digunakan adalah kulit sapi atau kanguru, dengan pengukuran yang berbeda bagi tiap pembalap di pra musim. Tebalnya antara 1,2-1,4 mm.
Bagian punuk terbuat dari serat kevlar. Berguna secara efektif untuk menyangga helm jika jatuh. Bagian ini juga berguna sebagai mirkoprosesor yang mengatur sirkulasi pendingin racing suit. Terdapat juga cadangan air minum.
Advertisement
Tiap panel dari pakaian ini disambung dengan jahitan khusus memakai benang kevlar yang kuat. Semua panel dijahit ganda, dan dalam beberapa bagian yang rawan terbentur dijahit dengan lebih banyak jahitan .
Bagian penting lainnya adalah lutut, siku, dan bahu. Semua bagian racing suit itu dilapisi dengan thermo plastic spesial tebal yang keras di tengah, tapi lembut di luar. Bagian ini berfungsi untuk meredam benturan.
Racing suit MotoGP juga dilengkapi dengan airbag yang melindungi tubuh bagian atas. Airbag akan mengembang sekira 4 sampai 5 cm jika pengendara jatuh dan sensor yang terdapat pada punuk berfungsi.
Terakhir adalah soal aliran udara. Jika dilihat lebih dekat, maka racing suit pembalap MotoGP akan terlihat bolong-bolong di bagian depan dan belakang. Ini membuat pengendara tetap merasa nyaman saat balapan.