Liputan6.com, Manado - Belum ada kejelasan soal nasib 10 WNI ABK Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Berbagai pihak terkait coba dikonfirmasi untuk mendapat kepastian penanganan, termasuk Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina di Manado.
Namun, Konjen Filipina belum memberi keterangan soal hal tersebut. Padahal, ada 3 warga Sulawesi Utara yang disandera.
Baca Juga
Advertisement
"Konjen sudah mendapat informasi terkait penculikan itu. beliau baru balik dari Filipina. Namun masih ada acara ulang tahun dari salah satu staf, jadi nanti bisa datang kembali," ujar salah satu staf di Konjen Filipina yang terletak di Jalan 17 Agustus, Manado, Jumat 1 April 2016.
Tidak hanya jurnalis yang ingin mengonfirmasi perkembangan atas penyelamatan sandera. Sejumlah keluarga korban juga mendatangi Kantor Konjen Filipina untuk mengetahuinya.
"Sebenarnya kami ingin tahu bagaimana perkembangannya, apa upaya pemerintah dunia negara membebaskan korban. Tapi sejauh ini memang belum dapat informasi yang memadai," ujar Charlos Barahama, ayah dari Kapten kapal Brahma 12, Peter Tonsen Barahama, Sabtu (2/4/2016).